Samarkand -
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menanam pohon di Sukarno Bog'i atau Sukarno Garden (Taman Sukarno) di Samarkand, Uzbekistan. Taman Sukarno ini berada di area Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage.
Pantauan detikcom, Sabtu (21/9/2024), penamaman pohon dilakukan usai upacara penganugerahan gelar profesor kehormatan bidang pariwisata budaya berkelanjutan kepada Megawati.
Megawati didampingi Rektor Universitas Silk Road Internasional, Aziz Abdukhakimov, yang juga menteri di pemerintahan Uzbekistan serta Wakil Gubernur Samarkand Rustam Kobilov.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdukhakimov awalnya menunjukkan prasasti Taman Sukarno kepada Megawati. Dia mengatakan taman tersebut masih dalam proses pengerjaan dan prasastinya akan dibuat lebih indah. Ada tiga bahasa yang tertulis dalam prasasti itu, yakni Uzbekistan, Inggris dan Indonesia.
"Taman Sukarno, sebagai pengakuan atas kontribusi besar Presiden Sukarno terhadap pengembangan pariwisata agama dan budaya di Uzbekistan," ujarnya.
Foto: Megawati Tanam Pohon di Uzbekistan (Haris/detikcom)
Megawati, Abdukhakimov dan Kobilov kemudian menuju lokasi penanaman pohon. Jenis pohon yang ditanam ialah Platanus orientalis.
Abdukhakimov mengatakan pohon itu banyak ditanam di Samarkand, terutama taman-taman yang ada di pinggir jalan. Dia mengatakan pohon tersebut dapat tumbuh hingga ratusan tahun.
"Ini bisa tumbuh sampai 300 tahuhan lebih, Bu Megawati," katanya.
Megawati kemudian meletakkan tanah dengan sekop ke sekitar area penanaman pohon. Setelah itu, Megawati menyiram pohon tersebut secara simbolis.
Megawati didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie, Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata, SB Wiryanti Sukamdani, Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina serta para sahabat Megawati.
Sebagai informasi, Sukarno punya legasi tersendiri di Samarkand. Sukarno merupakan tokoh yang meminta Pemerintah Uni Soviet untuk mencari makam perawi hadis Nabi Muhammad, Imam Al Bukhari, pada 1956.
Pemerintah Soviet pun menemukan makam itu di Samarkand yang kala itu masih bagian dari Uni Soviet. Sukarno kemudian datang ke Samarkand dan menjadikannya pemimpin dunia pertama yang berziarah ke makam Al Bukhari di Samarkand.
Kini, makam Al Bukhari menjadi salah satu destinasi paling terkenal di Samarkand. Pemerintah setempat pun sedang melakukan renovasi besar-besaran terhadap kompleks makam, termasuk membangun masjid dan fasilitas lain untuk menampung peziarah.
(haf/zap)