Liputan6.com, Jakarta - Selama bertahun-tahun, narasi 10.000 langkah per hari telah menjadi standar harian untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Banyak orang terpengaruh dengan narasi ini, saling berlomba-lomba memanfaatkan teknologi, memasang aplikasi maupun menggunakan jam tangan pintar untuk melacak jejak kaki harian.
Sebenarnya, ada sebuah penelitian membahas tentang 10.000 langkah per hari yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, demensia, obesitas, dan gangguan mental. Namun, fakta ini telah terbantah oleh penelitian terbaru.
Dilansir dari Medical News Today, penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Public Health menyatakan 7.000 langkah per hari pun cukup untuk menjaga kesehatan. Dengan 7.000 langkah harian, seseorang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, demensia, kanker, depresi, dan kematian yang disebabkan oleh berbagai hal.
Bahkan menurut para ilmuwan, 4.000 langkah harian pun mampu memberikan manfaat pada tubuh dibandingkan dengan orang yang minim aktivitas fisik, seperti hanya mengeluarkan 2.000 langkah per harinya.
Hasil Penelitian: 7.000 Langkah Cukup untuk Menjaga Kesehatan
Sebuah studi berskala besar, para peneliti melakukan meta-analisis terhadap 35 kelompok data dari tahun 2014 hingga tahun 2025 yang dipublikasikan oleh PubMed dan EBSCO CINAHL.
Lebih dari 16.000 orang dewasa diteliti dalam penelitian ini, untuk melihat hubungan antara jumlah langkah harian dengan delapan masalah kesehatan utama, yaitu kematian dini, kanker, penyakit jantung, hingga kesehatan mental.
Menurut profeor di Sydney School of Public Health, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan di University of Sydney, Australia, yang merupakan penulis utama dalam studi ini, target langkah 10.000 per hari sebenanarnya tidak didasarkan pada bukti yang kuat.
“Namun, banyak orang melacak aktivitasnya melalui jumlah langkah, karena ini ukuran yang sederhana dan mudah diakses. Kajian kami betujuan memperjelas berapa jumlah langkah per hari yang benar-benar terkait dengan manfaat kesehatan yang berarti,” katanya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa partisipan yang berjalan sebanyak 7.000 langkah saja per harinya memiliki risiko lebih rendah terhadap tujuh masalah kesehatan:
- Kematian dari berbagai penyebab sebesar 47%
- Kanker sebesar 6%
- Penyakit jantung sebesar 25%
- Demensia sebesar 22%
- Risiko jatuh sebesar 28%
- Diabetes tipe 2 sebesar 14%
Berjalan Sebanyak 4.000 Langkah Tetap Memberikan Manfaat
Ding dan beberapa peneliti lainnya mengatakan, partisipan yang hanya memiliki langkah harian sebanyak 4.000 saja tetap memiliki hasil kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan partisipan dengan langkah kaki yang lebih rendah, yaitu 2.000 langkah.
Menurut Ding, narasi seperti itu penting untuk membangun motivasi bagi mereka yang kurang aktif bergerak.
“Menambah jumlah langkah dari 2.000 ke 4.000 atau 5.000 tetap memberikan manfaat kesehatan, meskipun belum mencapai 7.000,” jelas Ding.
Menargetkan langkah sebanyak 7.000 per hari disebut dapat menurunkan risiko penyakit kronis dan kondisi kesehatan yang buruk. Ding menyatakan jumlah langkah yang lebih tinggi dari 7.000 langkah memberikan manfaat tambahan, tetapi laju perbaikannya melambat.
“Namun, jika kmau sudah sangat aktif dan konsisten mencapai lebih dari 10.000 langkah, teruskan saja–tidak perlu dikurangi,” tambah Ding.
Berjalan Sebagai Aktivitas Fisik yang Mudah dan Murah
Ahli jantung dan direktut medis Women’s Heart Center di Memorial Care Heart & Vascular Insitute di Long Beach Medical Center, California, Nissi Suppogu, mengatakan, studi ini membuat target berjalan harian menjadi mudah untuk dicapai.
Sebab, studi ini melihat jumlah langkah secara keseluruhan dalam kegiatan yang dilakukan sepanjang hari–bukan hanya saat olahraga. Menurut Suppogu, penting untuk terus memberikan pengetahuan dan bukti aktivitas fisik bagi kesehatan, karena ini dapat memotivasi seseorang untuk melakukan aktivitas fisik.
“Mereka tidak perlu menyediakan waktu khusus atau membayar untuk pergi ke gym. Tidak ada alasan. Yang perlu dilakukan hanyalah bangun dan bergerak!” tegas Suppogu.
Pengetahuan terkait jumlah langkah kurang dari 10.000 pun mampu meningkatkan kesehatan tubuh dapat memengaruhi seseorang bergerak untuk menerima manfaat itu.
“Pengetahuan ini bisa memengaruhi sikap mereka, karena 7.000 langkah terasa lebih mudah dicapai daripada 10.000 langkah per hari – angka ajaib yang sebenarnya tidak punya bukti klinis kuat untuk mendukung kelaim tersebut,” jelas Suppogu.