
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan Selatan. Kalsel juga bekerjasama dengan BMKG dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC).
"Sebelumnya kita telah melaksanakan OMC kerja sama dengan BMKG dan Kementerian LH. Kini kita menerima bantuan helikopter patroli dan water bombing dari BNPB," tutur Kepala BPBD Kalsel, Gusti Yanuar Rifai, Jumat (15/8) di sela-sela kegiatan peninjauan dan serah terima helikopter bantuan BNPB di Lanud Syamsudin Noor, Banjarbaru.
Dikatakan Rifai, kondisi karhutla di Kalsel cukup terkendali, karena faktor hujan yang masih turun di sejumlah wilayah. "Daerah yang kering dan perlu diwaspadai terjadi karhutla adalah wilayah hulu sungai serta wilayah selatan meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru," ujarnya.
Dengan adanya bantuan helikopter patroli dan water bombing dari BNPB serta OMC bekerjasama BMKG dan KLH, pihaknya berharap penanganan karhutla di Kalsel segera tuntas.
Kasubdit Pemulihan Prasarana Vital Direktorat, Hubungan Infrasturtur Darutat BPNB, Tono Sumarsono, mengatakan berdasarkan pantauan satelit dan kondisi lapangan, karhutla di Kalsel masih terbilang aman atau terkendali. "Saat ini kondisi karhutla di Kalsel masih landai, maka sementara BNPB mengirimkan dua heli patroli dan dua water bombing," kata Tono.
Tono menjelaskan helikopter water bombing yang dikirim BNPB berkapasitas angkutan 4.000 liter dan bisa beroperasi pemadaman (shorty) 20-30 kali per hari. "Heli ini sudah siap beroperasi, tinggal menunggu arahan baik dari BPBD maupun BNPB," ujar Tono sembari melakukan pengecekan kesiapan dan layak terbang heli. (E-2)