
KESENJANGAN informasi dari program terkait ekonomi kreatif masih dirasakan di daerah yang bukan merupakan kota besar. Hal itu disampaikan oleh aktris sekaligus musikus Ayu Laksmi. Menurutnya, harus ada pemerataan informasi dari program pemerintah terkait pengembangan ekonomi kreatif (ekraf).
"Dukungan pemerintah yang paling dibutuhkan oleh para industri kreatif adalah informasi dari program. Kadang pemerintah punya program tapi tidak sampai entahlah karena apa," kata Ayu dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat (15/8).
Sebagaimana pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR 2025 yang mewanti-wanti agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati segelintir orang. Ayu mengatakan, sebaiknya informasi dari program yang dicanangkan oleh pemerintah disampaikan secara jelas dan terus-menerus.
"Penyampaian informasi dilakukan secara terus-menerus, dipandu jalur-jalurnya, terutama jalur yang benar dan terarah hingga informasi programnya bisa sampai kepada para pihak yang membutuhkan," ujar pemeran Ibu Minke dalam film Bumi Manusia ini.
Selain mendorong hadirnya informasi dari program tersebut, Ayu juga mengharapkan pemerataan fasilitas bioskop ataupun layar tancap di daerah, khususnya untuk mendorong pendistribusian perfilman. Ia menyebut seringkali film harus menunggu antrean panjang untuk bisa diputar di bioskop karena kurangnya layar.
"Produksi film terlalu banyak, layarnya kurang. Pemerintah bisa bantu dengan pengadaan fasilitas bioskop layar tancap (indiskop) khususnya di daerah-daerah yang tidak ada bioskop seperti halnya kota kecil," tuturnya.
Menurut Ayu, fasilitas indiskop dapat menjadi solusi pemerataan sekaligus ruang positif bagi anak muda untuk menonton film edukatif dan menghibur. Ia menyebutkan, potensi film Indonesia sangat luar biasa, terutama jika didorong untuk mengangkat kisah-kisah kearifan lokal.
"Potensinya luar biasa, apalagi jika didorong para sineas untuk membuat karya-karya dengan latar belakang yang mengedepankan kisah-kisah kearifan lokal dengan menampilkan wajah-wajah asli Indonesia," tukasnya. (Ant/M-2)