Sejumlah hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga independen di Pilgub Sumatera Utara menunjukkan pasangan Bobby-Surya unggul telak atas pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala. Keunggulannya hingga 62% lebih berbanding 37% lebih.
Dengan keunggulan tersebut, Bobby dan Surya dinilai perlu segera menyiapkan program kerja dan langkah-langkah awal dalam memimpin Sumatera Utara ke depan.
Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara, Indra Fauzan, menilai Bobby Nasution bakal memberikan pengaruh dan pengetahuan yang luas kepada jajarannya secara internal nantinya begitu dilantik menjadi Gubernur Sumatera Utara.
Menurutnya, apa yang akan dilakukan Bobby ke depannya harus bisa diserap dengan baik oleh birokrasi di Pemprov Sumut.
"Tentunya konsolidasi internal perlu dilakukan pada masa transisi kekuasaan ini guna memberikan gambaran perencanaan pembangunan sesuai dengan visi dan misi beliau dan tentunya disesuaikan dengan rencana jangka panjang nasional dan daerah. Jangan sampai birokrasi di provinsi merasa tertekan dan kebingungan mau melaksanakan apa dan bagaimana karena posisi kekuasaan beliau," ungkap Indra Fauzan kepada wartawan, dikutip pada Sabtu (30/11).
Indra memaparkan, langkah yang harus dilakukan Bobby selanjutnya adalah membenahi apa yang menjadi isu yang selalu dibawanya saat kampanye kemarin. Banyak pekerjaan rumah terkait infrastruktur yang tidak terlaksana dengan baik pada periode sebelumnya.
"Yang selalu beliau sampaikan terkait jalan provinsi masih banyak belum maksimal. Jadi, saya rasa beliau juga akan berusaha keras untuk mengembangkan infrastruktur di Sumatera Utara, baik jalan, jembatan, terutama di daerah daerah perbatasan atau daerah daerah yang jauh dari Medan seperti, Nias dan daerah daerah lainnya," katanya.
Pekerjaan rumah lainnya adalah komunikasi dan koordinasi antara provinsi dengan pemerintah kabupaten/ kota yang selama ini menjadi hambatan dalam pembangunan. Menurutnya, hambatan dalam komunikasi jangan sampai pemerintah provinsi dan kabupaten/kota jalan sendiri. Akibatnya program kerja tidak sinkron dan rapi.
"Tagline Bobby-Surya adalah Kolaborasi Sumut Berkah. Pemerintah yang membangun kolaborasi. Jadi, kolaborasinya perlu ditekankan dengan kuat karena kan pemerintah beliau tidak bisa jalan sendiri. Kesehatan dan pendidikan juga menjadi prioritas. Harusnya ini bukan masalah bagi beliau dengan pengalaman menjadi Wali Kota Medan. Harusnya tidak ada masalah," tambahnya.
Indra juga mengatakan, jaringan politik Bobby yang sampai ke nasional ditambah hubungan politik yang baik harus dijaga dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pemerintahan pusat. Dengan begitu, anggaran pusat dapat turun ke Sumut untuk melanjutkan proyek strategi nasional seperti melanjutkan pembangunan Tol Kisaran-Rantau Prapat atau Rantau Prapat-Dumai-Pekanbaru.
Indra juga mengingatkan, Bobby agar tidak melupakan program yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, buruh, nelayan, guru, dan lain lainnya. Mengingat, dalam misinya, Bobby akan mengembangkan ekonomi hijau dan ekonomi biru.
"Hal ini tentunya menjadi tantangan beliau untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan menjadi green leadership yang sukses. Tantangan yang paling kuat tentunya di internal birokrasi, beliau harus mampu meyakinkan rakyat Sumatra Utara bahwa pemerintahnya bersih dari korupsi yang selama ini bercokol di birokrasi Sumut. Nepotisme terkait kue pembangunan dan juga kolusi terkait proyek proyek infrastruktur jangan sampai muncul anggapan bahwa pemerintah Bobby Nasution sama saja dengan pemerintahan sebelum sebelumnya," tegasnya..
"Begitu juga meritokrasi yang dijanjikan harus dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel serta menjaga wibawa kekuasaan beliau nantinya," pungkasnya
Sementara itu, Akademisi dari UIN Sumut, Dr. Fakhrur Rozi, M.I.Kom, mengingatkan, Bobby Nasution untuk tetap bekerja on the track. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi gubernur sebagai perpanjang tangan pemerintah pusat di daerah.