
Berbalut kerudung seragam bermotif bunga, rombongan emak-emak dari Koalisi Nasional Perempuan Republik Indonesia (KNPRI) meramaikan sidang Tom Lembong, di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (18/7).
Sudah 23 kali mereka hadir di pengadilan yang terletak di Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, itu mendukung eks Menteri Perdagangan itu. Tidak tanggung-tanggung, mereka datang dari berbagai penjuru: Karawang, Bandung, hingga Banten.
“Kami KNPRI, ada dari Banten, ada dari Bandung. Sudah keliling kita. Nah, ini yang dari Karawang. Kita sudah membersamai sidang Tom Lembong dari praperadilan di PN Jakarta Selatan, jadi kita enggak mau ketinggalan, ini momen bersejarah untuk pengadilan di Indonesia,” ujar Meri, salah satu anggota.

Mereka tiba sejak pagi dan langsung kecewa karena barikade polisi membuat akses masuk tertutup hingga sidang berlangsung dari pukul 14.00 WIB. Tak ada layar untuk menyaksikan sidang dari luar.
“Biasanya enggak ada beginian (barikade polisi), kami masuk aja. Kenapa? Kenapa bisa dijaga begini? Biasanya ada, ini kenapa layar juga enggak ada?” protes Meri.

Beberapa ibu mulai melempar sindiran kepada aparat.
“Suruh smile dong ini polisi-polisi, pada belum makan yah, kita rakyat ngeliatnya juga lapar,” celetuk salah satu di antara mereka, disambut tawa rekan-rekannya.
Tidak Dibayar

Bagi mereka, kedatangan ini bukan karena dibayar.
“Saya pribadi. Tidak ada yang dibayar di sini. Fitnah itu kalau ada yang bilang dibayar,” tegas Nida, salah satu dari rombongan emak-emak itu.
Mereka pun konsisten tampil dengan kerudung yang seragam.
“Nih, kerudungnya seragaman. Ini setiap sidang seragaman,” kata Meri.

Tak cuma satu gaya, mereka bahkan punya kostum tempur: “Ketika kita aksi di luar kita punya yang army. Army sama bunga-bunga ini,” sambungnya.
Meski tak diizinkan masuk, mereka tetap menunggu sidang selesai.
“Kami emak emak bukan teroris, kami tidak bawa senjata. Kenapa harus seperti ini? Logika. Logika orang yang bisa berpikir. Dibuka aja mestinya,” ucap Nida, penuh semangat.
Mereka berharap Tom Lembong divonis bebas.


