Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang memiliki kepribadian yang unik. Ada yang senang berada di tengah keramaian, ada juga yang lebih nyaman menyendiri. Dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan perbedaan ini adalah introvert dan extrovert.
Konsep kepribadian ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog asal Swiss, Carl Jung, yang membedakan individu berdasarkan cara mereka mendapatkan energi dan menjalin hubungan sosial.
Apa Itu Introvert dan Extrovert?
Dilansir dari Health, orang introvert cenderung mendapatkan energi dari dalam diri mereka sendiri. Mereka merasa lebih tenang dan segar setelah menghabiskan waktu sendirian.
Sebaliknya, extrovert memperoleh energi dari interaksi sosial, seperti berkumpul bersama teman atau menghadiri acara ramai.
Namun, tak semua orang bisa dikotakkan sepenuhnya sebagai introvert atau extrovert. Banyak orang justru berada di tengah-tengah, yang dikenal sebagai ambivert, yakni perpaduan keduanya.
Cara Mengetahui Kepribadian Introvert dan Extrovert
Orang dengan kepribadian introvert umumnya merasa lebih nyaman dan rileks saat menghabiskan waktu sendirian. Mereka cenderung menikmati aktivitas individual seperti membaca, menulis, atau bermain game.
Dalam hal hubungan sosial, introvert biasanya memiliki sedikit teman. Namun, hubungan tersebut bersifat lebih dalam dan bermakna. Mereka lebih menyukai acara kecil dan privat bersama orang-orang terdekat, ketimbang berada di keramaian.
Selain itu, introvert dikenal sebagai pendengar yang baik, tidak terburu-buru dalam menyampaikan pendapat, serta membutuhkan waktu untuk merenung sebelum mengambil keputusan atau berbicara. Karena sifat-sifat tersebut, mereka kerap dianggap pendiam atau tertutup.
Sebaliknya, individu dengan kepribadian extrovert merasa lebih hidup saat berada di tengah banyak orang. Mereka senang bersosialisasi, mudah mengekspresikan diri, dan terbuka dalam berbicara.
Sosok extrovert biasanya ramah, aktif menjalin relasi, dan menikmati bertemu orang baru. Mereka cenderung merasa cepat bosan jika terlalu lama sendirian dan lebih suka suasana yang ramai serta penuh energi.
Dalam dunia kerja, extrovert juga merasa lebih produktif ketika bekerja secara kolaboratif dalam tim.
Persamaan Introvert dan Extrovert
Meski tampak berlawanan, introvert dan extrovert juga punya kesamaan, antara lain:
- Sama-sama dipengaruhi oleh cara mengelola energi, hanya saja fokusnya berbeda. Ke dalam (introvert) atau ke luar (extrovert).
- Sama-sama butuh hubungan sosial. Meskipun extrovert lebih aktif secara sosial, keduanya saling melengkapi.
- Faktor genetik dan lingkungan turut memengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
Kelebihan dan Tantangan Masing-Masing Tipe
Introvert dikenal reflektif, berhati-hati, dan peka terhadap detail. Mereka pendengar yang baik dan nyaman menjalani waktu sendiri.
Hubungan yang mereka bangun biasanya lebih bermakna, dan sifat empatik menjadi kekuatan utama.
Namun, sifat tertutup ini sering disalahpahami sebagai tidak ramah.
Introvert juga rentan kelelahan setelah terlalu banyak interaksi sosial.
Bila terlalu lama menyendiri, risiko kesepian dan stres emosional bisa meningkat.
Extrovert unggul dalam membangun koneksi, percaya diri dalam situasi sosial, dan aktif dalam kerja tim. Mereka merasa lebih hidup ketika berada di sekitar orang lain.
Di sisi lain, terlalu banyak bersosialisasi juga bisa melelahkan. Mereka kadang sulit menjalin hubungan emosional yang mendalam.
Gaya bicara yang dominan bisa membuat orang lain merasa tak didengar. Kurangnya waktu sendiri juga bisa memicu stres dan kehilangan fokus.