Jangan Panik Saat Anak Demam, Ini Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai!

3 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Demam adalah salah satu gejala yang paling sering terjadi pada anak. Meski umumnya tidak berbahaya, orang tua perlu tahu kapan harus mulai waspada dan membawa anak ke fasilitas kesehatan.

Menurut Dokter Spesialis Anak dari RS EMC Cikarang, dr. Reza Ervanda Zilmi, Sp.A, ada tiga kondisi utama yang harus dianggap sebagai tanda bahaya atau kegawatdaruratan medis.

1. Anak Tiba-Tiba Lemas atau Tidak Responsif

Tanda pertama yang perlu diwaspadai adalah perubahan perilaku anak secara drastis. Anak yang biasanya aktif dan ceria, jika mendadak menjadi lemas atau tidak merespons, ini bisa jadi sinyal bahaya.

"Pastikan dulu anaknya gawat atau tidak. Kalau anaknya biasanya aktif dan ceria, tapi tiba-tiba jadi lemas, itu sudah harus diwaspadai. Bisa jadi ada gangguan serius," ujar dr. Reza kepada Health Liputan6.com di sela-sela Healthy Monday, Senin, 28 Juli 2025.

Perubahan perilaku seperti ini sering kali dianggap sepele. Padahal, ini bisa menandakan bahwa tubuh anak sedang melawan infeksi berat atau mengalami gangguan metabolik.

2. Anak Mengalami Kejang

Tanda kedua yang perlu diwaspadai adalah kejang. Kejang pada anak bukan hal yang bisa ditunda penanganannya.

"Kalau anak sudah mengalami kejang, itu masuk kegawatdaruratan. Segera bawa ke rumah sakit, jangan menunggu atau mencoba mengobati sendiri," tegas dr. Reza.

Kejang bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi, mulai dari demam tinggi (kejang demam), infeksi otak, hingga gangguan elektrolit. Penanganan medis cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

3. Anak Tidak Sadarkan Diri

Kondisi ketiga dan yang paling serius adalah ketika anak tidak sadarkan diri. Ini merupakan sinyal bahwa sistem tubuh anak mengalami kegagalan fungsi atau gangguan parah pada otak.

"Kalau anak tidak sadar, itu sudah pasti gawat. Tidak ada kompromi, harus langsung dibawa ke rumah sakit," kata dr. Reza.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi berat, trauma kepala, atau kondisi neurologis yang serius. Semakin cepat anak ditangani oleh tenaga medis, semakin besar peluangnya untuk pulih.

Orang Tua Zaman Sekarang Lebih Peduli Tapi Waspada Self-Diagnosis

Fenomena yang cukup positif menurut dr. Reza adalah meningkatnya kesadaran orang tua muda, khususnya dari generasi Z, untuk segera membawa anak ke dokter saat muncul gejala sakit.

"Dibandingkan dulu, orang tua muda sekarang lebih aware. Kalau anak demam atau menunjukkan gejala tidak biasa, mereka langsung konsultasi ke dokter. Itu bagus," ujarnya.

Namun, dia mengingatkan agar orang tua tidak terjebak pada praktik self-diagnosis yang saat ini marak karena mudahnya akses informasi di media sosial.

"Banyak yang sekarang belajar dari medsos atau influencer. Tapi risikonya, mereka jadi mendiagnosis sendiri kondisi anak. Misalnya bilang anaknya kejang, padahal bukan. Atau merasa anaknya tipes, padahal belum tentu," kata dr. Reza.

Jangan Asal Kasih Obat, Dosis Anak Berbeda-Beda

Kesalahan umum lainnya adalah memberikan obat kepada anak tanpa petunjuk dokter. Hal ini sangat berisiko karena dosis obat anak tidak sama dengan orang dewasa dan tergantung berat badan.

"Contoh paracetamol aja, kandungannya beda-beda. Bisa jadi salah dosis kalau orang tua asal kasih obat, apalagi tanpa resep. Anak-anak sangat rentan," katanya.

Saat ini, layanan telemedicine sudah tersedia luas dan bisa menjadi solusi cepat dan aman. Bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memiliki platform khusus untuk konsultasi daring.

"Harusnya, dengan kemajuan teknologi, praktik self-diagnosis dan pemberian obat sembarangan bisa dikurangi, bahkan dihilangkan," pungkasnya.

Read Entire Article