Tokyo (ANTARA) - Warga dan wisatawan di Jepang diimbau untuk tetap waspada pada Kamis setelah gelombang tsunami yang dipicu oleh gempa bermagnitudo 8,8 di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, mencapai pesisir Pasifik sehari sebelumnya.
Meskipun semua peringatan tsunami telah diturunkan menjadi imbauan pada Rabu malam, peringatan tersebut masih berlaku di banyak wilayah.
Badan Meteorologi Jepang masih sedang dalam penilaian untuk mempertimbangkan apakah imbauan tersebut dapat dicabut. Lebih dari 10 lokasi terpantau mengalami gelombang tsunami setinggi hingga 70 sentimeter pada Kamis.
JR Hokkaido, operator kereta yang melayani wilayah bagian utara pulau utama Jepang, menghentikan layanan kereta pada beberapa jalur sejak keberangkatan pertama. Beberapa warga bahkan terpaksa bermalam di pusat-pusat evakuasi.
Salah seorang warga, Kayoko Nakajima, 76 tahun, termasuk di antara belasan orang yang mencari perlindungan di kantor pemerintah kota di Kushiro, Hokkaido.
“Saya belum pernah mengalami evakuasi selama ini,” katanya.
Setelah gempa mengguncang pada Rabu pagi, peringatan tsunami dikeluarkan untuk wilayah pesisir mulai dari pulau utama bagian utara, Hokkaido, hingga Prefektur Wakayama di bagian barat.
Hingga dua juta orang diperintahkan untuk mengungsi atau segera mencari lokasi aman, sebuah perintah yang semakin sulit dilakukan karena Jepang saat ini sedang dilanda suhu musim panas yang sangat tinggi.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Otoritas Kamchatka cabut peringatan tsunami
Baca juga: Peringatan tsunami dikirim ke ponsel warga Selandia Baru pascagempa
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.