
Kontak mata saat berbicara dengan seseorang dianggap sebagai salah satu bentuk sopan santun, karena artinya kamu mendengarkan lawan bicara dengan penuh perhatian. Tapi nggak bisa dimungkiri, kadang gestur sederhana itu malah bikin salah tingkah dan awkward.
Efek kontak mata bisa lebih dahsyat lagi pada kandidat yang sedang interview kerja. Meskipun mungkin recruiter-nya menatap dengan lembut, tapi jantung rasanya seperti habis diajak lari kencang tanpa pemanasan.
Ini jadi menimbulkan dilema tersendiri bagi sejumlah kandidat. Pengin tatap mata recruiter, tapi khawatir nge-blank. Sementara kalau nggak kontak mata, takutnya dianggap tidak sopan.
Lantas, sebenarnya kontak mata pas interview kerja itu wajib nggak, sih? Lalu bagaimana tips biar nggak gugup saat tatapan dengan recruiter? Yuk, temukan jawabannya dalam ulasan di bawah ini.
Kontak Mata Pas Interview Kerja itu Wajib Nggak, Sih?

Sebenarnya, kontak mata secara terus-menerus saat sedang interview kerja tidak wajib, kok. Seorang HR Consultant sekaligus psikolog, Jayadi Diristui mengatakan bahwa tidak apa-apa jika kandidat memalingkan matanya saat tengah berbicara dengan recruiter.
Namun, bukan berarti kamu boleh tidak menatap mata recruiter sama sekali sepanjang interview. Kontak mata tetap harus dilakukan sesekali untuk menunjukkan sopan santun.
Jika ingin mengurangi kegugupan karena kontak mata, kamu bisa lakukan trik sederhana yang diajarkan Jayadi atau yang kerap disapa Mas Jay.
“Jadi pas dia (recruiter) bertanya, kamu tatap matanya. Ketika kamu baru menjawab, tatap mata lawan bicaramu. Setelah itu, mata kamu boleh ke mana-mana (di tengah kamu menjelaskan). Nanti ketika hampir selesai menjelaskan, kamu fokus lagi ke (mata) recruiter,” terangnya.
Trik tersebut tidak hanya membuatmu lebih nyaman ngobrol dengan recruiter, tapi juga bisa menghadirkan kesan seolah-olah kamu percaya diri. Kontak mata di awal dan akhir kalimat juga menciptakan penekanan yang membuat penjelasanmu lebih didengar.

Selain itu, melakukan jeda kontak mata juga aman dari kesalahpahaman. Menurut Mas Jay, terkadang tatapan kandidat yang terlalu intens dan lama bisa membuat recruiter salah paham, lho.
“Kadang-kadang beberapa (recruiter), terutama yang lebih senior (menganggap) ‘Wah, masih muda kok lihatin gue gini amat’. Jadi, tatap mata tuh bisa dijeda,” ucap Mas Jay.
Pada intinya, menurut Mas Jay, recruiter nggak hanya mencari kandidat pintar, tapi juga yang bisa membangun suasana nyaman. Jadi, jangan cuma fokus mencuri hati recruiter lewat gagasan cemerlang, tapi pastikan juga tingkah lakumu sudah sopan.
“Sayang banget, kan, kita udah di ujung jalan nih, tinggal dikit lagi. Tapi karena (recruiter atau user) gak suka dengan tingkah laku kita, kita gak masuk,” tuturnya.
Nikmati serunya sharing hal-hal seru dengan ribuan teman baru di komunitas teman kumparan. Klik kum.pr/temankumparan