Liputan6.com, Jakarta Niko Kovac mengungkapkan bahwa pertemuan Borussia Dortmund dengan Barcelona di Liga Champions musim lalu menjadi titik balik performa timnya. Pelatih asal Kroasia itu menilai laga tersebut membuka mata para pemain tentang potensi sebenarnya yang mereka miliki.
Sejak mengambil alih kursi pelatih pada Februari 2025, Kovac mewarisi tim yang terpuruk di papan tengah klasemen Bundesliga. Meski awalnya sulit, perubahan mulai terlihat di penghujung musim.
Kovac menilai kekalahan dari Barcelona justru membawa efek positif. Tersingkir dari Eropa membuat Dortmund bisa fokus penuh pada Bundesliga hingga meraih hasil gemilang.
Awal Sulit Bersama Kovac
Kovac resmi menangani Dortmund pada 2 Februari, menggantikan Mike Tullberg yang sempat menjadi pelatih interim setelah pemecatan Nuri Sahin. Saat itu, Dortmund berada di posisi ke-11 klasemen dengan hanya delapan kemenangan dari 20 laga Bundesliga.
Enam pertandingan pertama di bawah Kovac tidak berjalan mulus. Empat di antaranya berakhir dengan kekalahan, termasuk momen terendah saat tumbang dari Augsburg.
Meski begitu, Dortmund tetap mampu melaju ke perempat final Liga Champions setelah menyingkirkan Lille di babak 16 besar. Tantangan berikutnya adalah menghadapi Barcelona asuhan Hansi Flick.
Titik Balik Melawan Barcelona
Dortmund kalah telak 0-4 di leg pertama di Spanyol, namun membalas dengan kemenangan 3-1 di Signal Iduna Park pada leg kedua. Meski tersingkir, laga tersebut menjadi momen penting bagi Kovac dan timnya.
Menurut Kovac, duel itu menunjukkan kemampuan Dortmund ketika bermain maksimal. Ia menyebut Barcelona sebagai tim top yang memaksa para pemainnya melihat potensi mereka sendiri.
Kovac menilai, dari momen itu tumbuh kekompakan tim yang lebih kuat. Para pemain mulai memahami bahwa kerja sama maksimal bisa membuat mereka mencapai target dengan lebih mudah.
Kebangkitan di Bundesliga
Usai duel kontra Barcelona, Dortmund menutup musim dengan performa impresif. Mereka memenangkan lima laga terakhir Bundesliga, mencetak 17 gol, dan selalu mencetak minimal tiga gol di tiap pertandingan.
Kovac menilai tersingkirnya Dortmund dari Liga Champions membawa keuntungan tersembunyi. Tim bisa fokus sepenuhnya pada kompetisi domestik tanpa jadwal padat Eropa.
Baginya, meski tersingkir dari kompetisi Eropa adalah hal menyedihkan, keberhasilan finis di peringkat empat dan lolos ke Liga Champions musim depan adalah pencapaian besar.