Pengamat Ungkap Faktor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Pengamat Ungkap Faktor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi Ilustrasi(Antara)

BOCORNYA gula rafinasi ke pasar konsumsi ditengarai sebagai biang kerok macetnya penyerapan gula dari petani tebu. Padahal, peruntukan gula rafinasi ialah untuk industri.

Pengamat pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Eliza Mardian menyebut kebocoran gula rafinasi ini mencerminkan kegagalan pasar (market failure). Dalam hal ini insentif pribadi (keuntungan dari penjualan ilegal) mengalahkan regulasi.

Hal itu juga ditambah kurangnya pengawasan sehingga terjadi rembes stok kebutuhan industri ke pasar konsumen.

Eliza menyampaikan sejumlah faktor bocornya gula rafinasi ke pasar konsumsi. Pertama, pengawasan distribusi gula rafinasi kurang ketat. Kemudian pengawasan dan pemeriksaannya kurang intens dan menyeluruh ke seluruh pabrik gula rafinasi.

“Yang diawasi jangan sampling, tapi semua industri,” kata Eliza saat dihubungi, Senin (18/8).

Ia mengungkapkan, titik kebocoran biasanya terjadi ketika modus pengemasan ulang, seperti gula rafinasi dicampur (oplos) dengan gula reject pabrik gula lokal. Lalu ia dikemas jadi gula konsumsi.

“Ketika gula rafinasi dijual ke market, berarti selama ini industri impornya berlebih. Mestinya dihitung dan disesuaikan dengan kapasitas produksinya. Kalau yang diimpor sesuai dengan kebutuhan, mungkin kebocoran ini tidak akan terjadi,” paparnya.

“Ketika oversupply di industri, agar tidak rugi, kan, gula tersebut harus dikeluarkan dari stok. Nah ini yang mestinya dievaluasi, kuota atau besaran volume impor gula rafinasi,” jelasnya.

Kalaupun industri besar menjual gula rafinasi ke industri menengah kecil, kata Eliza, harusnya penjualannya diawasi dan terlacak. “Sehingga tidak sembarangan menjual. Harus diverifikasi dulu pembelinya,” imbuhnya.

Di samping itu, perbedaan harga gula rafinasi yang lebih murah (sekitar Rp12.000-13.000/kg) dibandingkan gula kristal putih petani yang harganya Rp14.000-Rp15.000/kg menciptakan insentif bagi pelaku untuk menjual secara ilegal ke konsumen.

Pasalnya keuntungannya lebih tinggi, apalagi dengan pengawasan yang kurang. Hal tersebut semakin menarik bagi pengusaha untuk memaksimalkan profitnya.

Lebih lanjut, struktur pasar yang cenderung oligopolistik, dikuasai segelintir perusahaan juga memfasilitasi rembesan karena kurangnya transparansi dalam distribusi.

Menurut Eliza, tentu kebocoran ini secara langsung merusak harga gula kristal putih (GKP) petani karena menciptakan oversupply murah di pasar konsumsi. Ia menggeser permintaan dari produk lokal dan menyebabkan produk petani tidak terserap karena harga rafinasi lebih murah daripada gula lokal.

“Apalagi di tengah kondisi daya beli masyarakat yang menurun terus, yang dicari adalah yang termurah. Mereka tidak lagi memikirkan ini impor atau dari dalam negeri,” pungkasnya. (E-4)

Read Entire Article