Ivan Sugiamto, pria di Surabaya yang memaksa siswa SMAK Gloria 2 Surabaya berinisial EN untuk meminta maaf dengan bersujud dan menggonggong, ditangkap di Bandara Juanda, Sidoarjo, Kamis (14/11) sore.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ia ditangkap setelah bepergian dadi Jakarta dan kembali ke Surabaya. Namun, Dirmanto tak menjelaskan apa tujuan Ivan ke Jakarta sebelum akhirnya diamankan.
"Datang ya, rekan-rekan juga sudah tahu tadi ya bahwa yang bersangkutan datang dari Jakarta," kata Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (14/11).
Setelah ditangkap di Bandara, Ivan langsung dibawa ke Polrestabes Surabaya dan menjalani pemeriksaan. Ia langsung ditetapkan tersangka usai polisi melakukan gelar perkara.
"Polrestabes Surabaya melakukan gelar perkara. Dan setelah selesai gelar perkara, saudara I sudah dinyatakan sebagai tersangka," ucapnya.
"Kemudian tadi sekitar pukul 16.00 WIB, saudara I oleh penyidik ditangkap di Bandara Juanda, Sidoarjo," tambahnya.
Sekitar pukul 21.10 WIB, Ivan kemudian keluar dari Gedung Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya berjalan menuju ke ruang tahanan.
"Setelah penyidik melakukan pemeriksaan selama kurang lebih 3 jam dari mulai mendekati maghrib tadi sampai saat ini barusan selesai bahwa penyidik merasa cukup pemeriksaannya dan langsung dilakukan penahanan," ungkapnya.
Sebelumnya, Ivan Sugiamto terekam mengamuk dan memaksa seorang EN, siswa SMAK Gloria 2 Surabaya, untuk bersujud dan menggonggong di hadapannya. Hal itu disaksikan oleh sejumlah orang yang berkerumun. Rekaman itu pun viral di sosial media. Peristiwa tersebut terjadi di SMAK Gloria 2 Surabaya pada Senin (21/10) lalu.
Kejadian ini bermula saat Ivan mendatangi SMAK Gloria 2 Surabaya saat jam pulang sekolah untuk mencari EN. Alasannya karena tidak terima anaknya yang berinisial EL murid SMA Cita Hati Surabaya diejek oleh EN saat pertandingan basket di salah satu mal di Surabaya.
Ivan kemudian menyuruh EN untuk meminta maaf dihadapannya dengan bersujud sambil menggonggong. Pihak guru SMAK Gloria 2 Surabaya dan sekuriti yang berada di lokasi berusaha menenangkan Ivan, namun pelaku masih mengamuk.