Liputan6.com, Jakarta Pusing, lemas, sakit perut, mual, sulit tidur tapi ketika menjalani pemeriksaan medis hasilnya tidak ada masalah. Bisa jadi, itu penyakit psikosomatik.
Penyakit psikosomatik adalah kondisi medis nyata yang dipengaruhi faktor psikologis dan emosional. Pada orang yang mengalami ini keluhan pusing, lemas atau sulit tidur itu bukan berarti berpura-pura sakit seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam konsultan psikosomatik dan paliatif Medik, E. Mudjaddid.
"Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma masa lalu dapat ‘menyamar’ menjadi gejala fisik di berbagai organ tubuh,” kata dokter dari Bethsaida Hospital Gading Serpong ini.
Mengingat gejala penyakit psikosomatik bisa berganti-ganti, berikut kriteria klinis penyakit psikosomatik seperti disampaikan Mudjaddid:
- Tidak ditemukan kelainan organik meskipun telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
- Tidak disertai gangguan kejiwaan berat seperti psikotik atau disintegrasi kepribadian.
- Keluhan berkaitan dengan emosi negatif tertentu yang pernah dialami, seperti merasa rendah diri, ketakutan, trauma masa lalu, penolakan, kegelisahan, citra diri yang buruk dan lain-lain.
- Gejala berpindah-pindah dari satu organ ke organ lainnya, misalnya dari nyeri lambung ke pusing, susah tidur, jantung berdebar, badan lemas pada saat hampir bersamaan dan gejala lainnya.
- Keluhan sering dipicu oleh stres berkepanjangan dalam kehidupan, baik dari pekerjaan, keluarga, kondisi ekonomi, maupun hubungan sosial.
- Terdapat pencetus emosional seperti rasa cemas yang memunculkan keluhan fisik.
"Jika dibiarkan, gangguan ini bahkan bisa berkembang menjadi kerusakan organik yang nyata," kata Mudjaddid.