“Buat hari ini dengan kebijakan yang baru harusnya Indonesia akan terang, Gen Z jangan takut masa depan seperti apa, karena saya juga Gen Z rupanya,” kata Purbaya dalam sesi diskusi bersama wartawan di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat pada Jumat (19/9).
Baru-baru ini, Purbaya sudah melakukan salah satu kebijakan yang menjadi gebrakan awal meski baru dilantik sebagai Menkeu. Ia menggelontorkan uang sebesar Rp 200 triliun yang berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang sebelumnya ditempatkan di Bank Indonesia (BI).
Dana pemerintah yang sebelumnya tersimpan di BI itu diguyur ke Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank Mandiri, BNI, BTN, dan BRI. Terdapat pula alokasi untuk BSI.
Dengan Kucuran tersebut sebelumnya Purbaya juga yakin uang tersebut akan menciptakan daya ungkit bagi perekonomian Indonesia. Sebab uang tersebut bisa berdampak pada penurunan suku bunga, baik bunga pinjaman maupun deposito.
“Yang jelas cost of money turun, jadi yang punya uang gak ragu buat belanjain, yang mau pinjam ke bank gak ragu buat pinjem,” kata Purbaya sebelumnya.
Kucuran dana tersebut juga disambut baik oleh Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya mengatakan bahwa langkah pemerintah untuk menarik dana Rp 200 triliun ke perbankan mampu memperkuat likuiditas di pasar uang dan perbankan.
“Kami juga menyambut baik Pak Menteri Keuangan memindahkan dana dari Bank Indonesia ke likuiditas perbankan. Dan itu pandangan kami adalah memperkuat injeksi likuiditas yang kami sudah lakukan,” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/9).