Liputan6.com, Jakarta Cristiano Ronaldo adalah salah satu atlet paling sukses dan bugar di dunia, terus memukau dengan performa puncaknya di lapangan hijau. Meskipun usianya terus bertambah, ia tetap menunjukkan kebugaran fisik yang luar biasa, bahkan tes menunjukkan usia biologisnya jauh lebih muda dari usia kronologisnya.
Hasil tes medis menunjukkan bahwa Cristiano Ronaldo memiliki usia biologis yang jauh lebih muda dari usia kronologisnya, sebuah indikator luar biasa dari tingkat kebugarannya. Dalam sebuah laporan, saat Ronaldo berusia 38 tahun, ia memiliki postur tubuh yang lebih muda 14 tahun dari usia sebenarnya. Ini berarti usia biologisnya setara dengan orang berusia 24 tahun.
Pada usia 40 tahun, ia dilaporkan memiliki usia biologis 10 tahun lebih muda, menunjukkan bahwa ia terus mempertahankan kondisi fisiknya yang prima. Komposisi tubuh Ronaldo juga sangat ideal, dengan persentase lemak tubuh yang sangat rendah, sekitar 7% (rata-rata pesepak bola adalah 11%), dan massa otot 50%. Angka-angka ini menunjukkan tingkat kebugaran dan komposisi tubuh yang luar biasa untuk usianya, mencerminkan efektivitas pola hidup disiplinnya.
Dedikasi dan disiplinnya dalam menjaga kondisi fisik dan mental telah menjadi sorotan banyak pihak. Rahasia 'awet muda' ala Cristiano Ronaldo ini melibatkan kombinasi ketat dari pola makan, latihan, istirahat, dan mentalitas yang tak tergoyahkan. Berikut ulasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pola Makan Terkontrol dan Nutrisi Optimal
Cristiano Ronaldo sangat memperhatikan asupan nutrisinya, yang menjadi fondasi utama kebugarannya. Ia mengonsumsi makanan dalam porsi kecil secara teratur sepanjang hari, sekitar enam kali makan, untuk menjaga tingkat energi dan mendukung pertumbuhan otot.
Mengutip dari Falstaff, dietnya berfokus pada protein tanpa lemak seperti ayam, ikan (tuna, kod, kakap, ikan todak, ikan bream), telur, dan steak. Pemain berusia 40 tahun itu mengonsumsi makanan tinggi protein ini serta menghindari makanan olahan dan bergula.
Selain itu dilansir dari Business Insider, Ronaldo juga menyukai sarapan yang enak seperti kue-kue, keju Eropa dan buah segar. Untuk minuman saat makan pagi, latte dan jus selalu menjadi pilihannya. Buah yang rutin ia konsumsi adalah pir, apel dan nanas.
Selain itu, ia juga mengonsumsi biji-bijian utuh seperti quinoa, nasi merah, dan pasta gandum utuh, serta banyak sayuran, dan salad. Sumber lemak sehat seperti alpukat dan zaitun juga menjadi bagian penting dari dietnya.
Ronaldo sangat ketat dalam pantangannya, menghindari makanan tinggi lemak, makanan yang digoreng, makanan manis, makanan olahan, daging merah (dibatasi), makanan beku, alkohol, dan minuman manis atau bersoda.
Ia juga sangat menekankan hidrasi, minum air putih hingga enam liter sehari. Diketahui, Ronaldo memiliki ahli gizi pribadi yang memantau dietnya sejak ia bermain di Real Madrid.
2. Ritme Latihan Intensif dan Konsisten
Ronaldo berlatih hingga tiga sampai empat jam sehari, menggabungkan latihan klub dengan sesi pribadi. Rutinitasnya mencakup kombinasi kardio seperti lari dan rowing, latihan interval intensitas tinggi (HIIT), dan latihan beban untuk kekuatan otot. Olahraga yang dilakukan CR7 meliputi kardio 25-30 menit, lari cepat intensitas tinggi, dan beban yang ditargetkan untuk meningkatkan kekuatan otot.
Ia melakukan latihan kaki seperti walking lunges dan lateral lunges, serta push-up. Selain itu, latihan inti/perut seperti plank, Russian twists, sit-up, heel touches, dan leg raises dilakukan untuk memperkuat otot perut dan punggung. Latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan stabilitas tubuh juga dilakukan, seperti single-leg squats, stability ball exercises, dan Bosu ball exercises.
Selain itu, ia juga rutin melakukan Pilates dan berenang secara teratur untuk menjaga fleksibilitas dan kebugaran menyeluruh. Ronaldo menekankan pentingnya pemanasan yang baik sebelum setiap sesi latihan untuk mencegah cedera dan mempersiapkan tubuh secara optimal.
3. Pola Tidur Unik dan Pemulihan Optimal
Pola tidur Ronaldo juga tidak biasa. Pemain asal Portugal itu dirancang untuk memaksimalkan pemulihan. Ia tidur lima hingga enam kali sehari dengan durasi masing-masing 90 menit, total sekitar 7,5 jam. Pola tidur ini dikenal sebagai tidur polifasik, sebuah metode yang ia dapatkan dari kerja samanya dengan konsultan tidur bernama Nick Littlehales.
Selain pola tidur yang unik, Ronaldo juga sangat memperhatikan lingkungan tidurnya. Ia gemar tidur dalam posisi meringkuk seperti janin untuk kesehatan tulang belakang dan selalu mematikan semua perangkat elektronik 1,5 jam sebelum tidur untuk memastikan kualitas istirahat yang maksimal. Hal ini membantu tubuhnya memasuki fase tidur nyenyak yang esensial untuk pemulihan.
Untuk mempercepat pemulihan otot dan mengurangi peradangan, Ronaldo menggunakan metode pemulihan canggih. Ini termasuk cryotherapy (terapi suhu dingin hingga -160°C), mandi es, terapi panas atau dingin (bergantian air panas dan dingin), pijat harian, Theragun, terapi getaran Power Plate, dan dekompresi tulang belakang dengan inversion table.