RPJMD Jawa Barat Istimewa dan Tantangan Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 7,95 Persen

6 days ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Oleh : Taufik Nurrohim, S.Psi, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Anggota Pansus RPJMD 2025-2029

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Visi “Jawa Barat Istimewa, Lembur Diurus, Kota Ditata” adalah janji politik sekaligus amanat ideologis. Namun, visi tak boleh berhenti di ranah slogan.

Dalam konteks pembangunan jangka menengah, makna “istimewa” harus dirumuskan melalui ukuran teknokratis yang bisa diverifikasi: apakah kita mampu menurunkan angka pengangguran? Apakah tingkat kemiskinan benar-benar menurun? Apakah akses air bersih, listrik, pangan, dan pekerjaan tersedia lebih adil? Jika tidak, maka kita hanya mengulang retorika tanpa reformasi.

RPJMD Jawa Barat 2025-2029 adalah instrumen politik sekaligus teknokratis yang disahkan pada 19 Juli 2025, di tengah situasi sosial-ekonomi yang penuh tantangan. Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2023 masih tertahan di angka 5,05 persen.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,75 persen tertinggi se Indonesia, angka kemiskinan 7,08 persen, dan ketimpangan yang ditunjukkan Gini Ratio 0,379 menggambarkan ketimpangan struktural yang belum tertangani serius.

Di sinilah peran RPJMD: bukan sekadar rencana, tetapi medan pertempuran politik untuk membuktikan keberpihakan negara pada rakyat kecil.

Target pertumbuhan ekonomi 7,95 persen bukan sekadar ambisi ekonomi, tetapi janji kolektif pembangunan yang lebih adil, lestari, dan inklusif. Ini medan ujian apakah negara hadir untuk semua, atau hanya untuk segelintir pemodal.

Pertumbuhan tidak bisa lagi dibiarkan mengalir ke pusat kekuasaan ekonomi saja. Maka dari itu, RPJMD ini mencoba membangun kerangka transformasi struktural melalui tiga pendekatan utama: pemerataan pembangunan wilayah, pembangunan ekonomi hijau, dan penguatan daya saing daerah.

Investasi: Antara Akselerasi dan Distribusi Keadilan

RPJMD menargetkan lonjakan realisasi investasi dari Rp 187,26 triliun (2023) menjadi Rp 373,17 triliun (2029), dengan akumulasi Rp 1.741 triliun selama lima tahun. Namun, angka besar bukanlah jawaban jika distribusi tetap timpang.

Dokumen ini dengan tegas menyebut perlunya mengurangi disparitas wilayah, terutama antara Jabar bagian selatan dan wilayah tengah-utara yang lebih maju secara infrastruktur dan industri.

Pembangunan kawasan Segitiga Rebana, TOD Padalarang, dan konektivitas antarwilayah menjadi penghela utama, tetapi RPJMD juga mulai menyentuh wilayah-wilayah dengan potensi besar namun selama ini terabaikan.

Pemerintah perlu lebih progresif dalam mengarahkan investasi ke sektor produktif yang menyerap tenaga kerja, bukan hanya ke sektor properti dan pertambangan yang padat modal dan rawan konflik agraria.

Industrialisasi dan Hilirisasi

RPJMD menegaskan pentingnya hilirisasi industri berbasis sumber daya lokal dan penguatan industri kecil-menengah.

Ini langkah penting untuk membangun fondasi ekonomi dari bawah, berbasis potensi lembur (desa) dan masyarakat. Kopi Garut, tenun Tasikmalaya, ikan Pangandaran, hingga produk agro Cianjur, harus masuk ekosistem industri desa.

Langkah konkret ditunjukkan melalui prioritas penguatan vokasi, inkubasi UMKM, teaching factory di SMK, dan kemitraan pelaku usaha besar-menengah-kecil. Industrialisasi dalam RPJMD bukan sekadar jargon ekonomi, tetapi instrumen distribusi nilai tambah yang lebih adil bagi rakyat.

Pembangunan Manusia dan Layanan Dasar: Mewujudkan Kota yang Ditata

RPJMD tidak hanya bicara infrastruktur fisik, tapi juga menyentuh urat nadi pelayanan dasar: pendidikan, kesehatan, air bersih, dan energi.

Target cakupan air minum layak 90 persen, konsumsi listrik per kapita 1.750 kWh, dan bauran energi baru terbarukan (EBT) 30 persen merupakan langkah teknokratis yang konkret.

Namun, yang harus dijaga adalah pembangunan ini harus memihak daerah tertinggal dan pinggiran. Kota yang ditata bukan berarti sekadar estetika, tapi akses yang adil terhadap layanan dasar.

Kedaulatan Sumber Daya: Pangan, Air, dan Energi

RPJMD juga menyuarakan kedaulatan atas sumber daya dasar. Jawa Barat saat ini mengalami defisit pangan, terutama beras (2,2 juta ton) dan kedelai (di atas 86 persen).

Karena itu, RPJMD mendorong swasembada pangan melalui skema berlapis: peningkatan produktivitas, penguatan kelembagaan petani, dan hilirisasi produk pertanian. Namun lebih dari itu, RPJMD menunjukkan keberanian politik untuk mempertahankan lahan produktif dari ancaman alih fungsi dan spekulasi tanah.

Pada isu energi, pembangunan PLTS desa, mikrohidro, dan jaringan biomassa diarahkan tidak hanya untuk meningkatkan akses, tetapi juga menggerakkan ekonomi desa. Jika dikelola dengan baik, ini akan menjadi tonggak ekonomi hijau di tingkat lokal.

Menegaskan Jalan Ideologis Pembangunan

RPJMD Jawa Barat memuat 11 arah kebijakan dan strategi pembangunan yang cukup komprehensif. Namun, yang paling menentukan adalah eksekusinya.

Apakah kebijakan afirmatif untuk UMKM, nelayan, petani, buruh, perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat bisa benar-benar dijalankan? Ataukah akan berhenti sebagai daftar panjang tanpa pelaksanaan?

Di sinilah peran DPRD, kelompok masyarakat sipil, dan media menjadi vital untuk memastikan RPJMD bukan sekadar konsensus elite melainkan agenda rakyat. RPJMD ini peluang sejarah untuk menata ulang relasi kekuasaan ekonomi, memperkuat basis produksi rakyat, dan menegakkan keadilan ekologis di tengah ancaman krisis iklim.

Pembangunan Jawa Barat tidak boleh dijalankan dalam kekosongan ideologis. RPJMD ini memuat potensi untuk membangun arah pembangunan yang bercorak kerakyatan, berkelanjutan, dan berbasis keadilan spasial.

Namun, tanpa pengorganisasian politik yang kuat, tanpa keberanian untuk menghadang kepentingan korporasi predatorik, dan tanpa partisipasi publik yang aktif, semua itu hanya akan menjadi dokumen indah tanpa dampak riil.

Sebagai anggota Pansus RPJMD, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan menjadikan RPJMD ini sebagai arena perjuangan kolektif.

Bukan sekadar lima tahun administrasi, tetapi lima tahun penentuan apakah Jawa Barat akan tetap menjadi provinsi dengan ketimpangan tinggi atau menjadi provinsi yang istimewa karena keberpihakannya pada rakyat kecil, desa, dan pada keadilan.

Read Entire Article