INFO NASIONAL — Upaya memperkuat daya saing UMKM Indonesia kembali mendapat dorongan melalui gelaran SMEXPO Merah Putih yang berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta, 11–15 Agustus 2025. Salah satu sesi unggulan, MINATALKS bertema “Skala Lokal, Visi Global: Peran UMKM dalam Rantai Pasok Nasional”, menghadirkan Angga Prabas, Project UKM & National Brand HIPPINDO, pada Selasa, 12 Agustus 2025.
HIPPINDO menaungi 300 perusahaan, 800 merek, 80.000 gerai, dan lebih dari 10 juta tenaga kerja retail. Berdasarkan pengalamannya, Angga menegaskan tiga fokus utama penguatan UMKM: Spreading untuk memperluas jangkauan pasar dan rantai pasok, Branding untuk membangun kesadaran merek, serta Selling untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurut Angga, kendala UMKM terbagi menjadi dua sisi. Di produksi, tantangan meliputi keterbatasan inovasi, skala kecil, masa kedaluwarsa singkat, modal minim, legalitas belum lengkap, dan desain kemasan kurang menarik. Sementara di pemasaran, UMKM sering terbatas akses pasar, strategi promosi kurang efektif, terhambat regulasi, citra merek lemah, bersaing dengan brand besar, dan cenderung mengelola usaha seorang diri.
Solusi yang disarankan meliputi pelatihan dan pendampingan, inovasi produk, legalitas lengkap, kemasan aman dan menarik, kerja sama pembiayaan bunga rendah, pembelian bahan baku langsung dari sumber, penetapan harga eceran tepat, peningkatan kapasitas produksi, uji daya tahan produk hingga 12 bulan, pemanfaatan media digital, serta partisipasi aktif di pameran dan business matching.
Angga juga menyoroti peluang kerja sama B2B seperti skema putus returnable, konsinyasi, atau private label. Keunggulannya meliputi target pasar lebih tepat, koordinasi cepat, regulasi lebih sederhana dibanding ekspor, biaya logistik efisien, dan potensi peningkatan produktivitas. Jaringan dengan distributor, komunitas reseller, dan kemitraan maklon pun menjadi kunci memperluas bisnis.
“UMKM harus berani berpikir global, meski bergerak dari skala lokal. Kuncinya ada pada inovasi, konsistensi, dan kemitraan yang tepat sasaran,” ujar Angga Prabas.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan dukungan berkelanjutan Pertamina bagi UMKM agar dapat menembus pasar nasional bahkan global. “Melalui SMEXPO Merah Putih, Pertamina ingin menjadi jembatan yang menghubungkan UMKM dengan ekosistem bisnis yang lebih luas,” ujarnya.
Sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran, khususnya poin ketiga mengenai peningkatan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan industri kreatif, Pertamina melalui SMEXPO Merah Putih menghadirkan program yang relevan dengan agenda pembangunan nasional. Dengan strategi tepat dan dukungan ekosistem kuat, UMKM diyakini mampu menjadi pemain penting di rantai pasok nasional sekaligus bersaing di pasar global.