Liputan6.com, Jakarta Bryan Mbeumo tak pernah gemetar menghadapi ribuan penonton di lapangan hijau. Tapi, coba dudukkan dia di depan piano dengan beberapa teman, dan Anda akan melihat sisi lain sang striker Manchester United.
"Lucu, tapi ini sangat berbeda," kata pemain berharga 65 juta pounds itu. Bahkan bermain di depan sedikit orang saja, ia mengaku merasa gugup.
Di balik sosoknya yang tenang, Mbeumo adalah mesin gol yang meledak-ledak. Musim lalu, ia mencetak 20 gol di Premier League, membuatnya menjadi target utama Ruben Amorim.
Kini, di sela persiapan musim baru, Mbeumo membuka sisi personalnya: kecintaannya pada piano dan catur, dua hobi yang ternyata punya kaitan erat dengan sepak bola.
Piano, Pelarian dari Dunia Sepak Bola yang Serba Cepat
Mbeumo belajar piano secara otodidak. Bagi dia, instrumen ini adalah cara untuk melepas penat di sela kesibukan sebagai pesepak bola profesional.
"Piano tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Ini hanya cara saya bersantai di waktu luang," ujarnya. Berbeda dengan Michelle Agyemang yang membawa piano ke kamarnya, Mbeumo lebih suka bermain secara privat.
Meski begitu, ia mengakui skill-nya cukup baik. Tapi jangan harap melihatnya tampil di depan rekan setim. "Saya tidak suka bermain di depan orang," katanya sambil tertawa.
Bagi Mbeumo, piano adalah ruang aman. Di sana, ia tak perlu memikirkan tekanan gol atau taktik. Hanya ada nada-nada yang menenangkan.
Catur, Permainan Strategi yang Mirip dengan Sepak Bola
Selain piano, Mbeumo juga terobsesi dengan catur. Ia bahkan berencana menantang Joshua Zirkzee, rekan setimnya di MU yang juga penggemar catur.
"Rating saya sekitar 800 di Chess.com," aku Mbeumo. Ia bermain secara online dengan nama samaran, jauh dari identitasnya sebagai bintang Premier League.
Menurutnya, catur dan sepak bola punya kesamaan mendasar: Keduanya mengandalkan strategi. "Anda harus berpikir beberapa langkah ke depan, persis seperti di lapangan," jelasnya.
Eberechi Eze, pemain Crystal Palace, bahkan pernah memenangkan 15.000 pounds di turnamen catur amatir. Bagi Mbeumo, ini bukti bahwa olahraga pikiran dan fisik bisa berjalan beriringan.
Bagaimana Hobi Ini Membantu Performanya di Lapangan?
Mbeumo tak sekadar bermain catur untuk bersenang-senang. Ia juga mempelajari teori melalui YouTube dan aplikasi khusus. "Ini bagus untuk otak dan mengasah kreativitas," ucapnya.
Serial The Queen’s Gambit sempat memikatnya, meski ia belum menonton dokumenter tentang Magnus Carlsen. Namun, fokus utamanya tetap pada kebugaran dan persiapan musim baru.
Dua hobi ini, piano dan catur, menjadi keseimbangan bagi Mbeumo. Jika piano memberinya ketenangan, catur mengasah insting taktisnya, dua hal yang sangat berguna di lapangan hijau.
Kini, tantangan terbesarnya adalah membawa semua itu ke Old Trafford. Dan jika berhasil, fans MU mungkin akan melihat versi terbaik dari sang striker.