Tanda-Tanda Penyakit yang Bisa Dideteksi dari Warna Bola Mata, Jangan Dianggap Sepele

3 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Mata adalah jendela jiwa, namun lebih dari itu, mata juga dapat menjadi cerminan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bagian putih mata, yang dikenal sebagai sklera, serta bagian iris, dapat menunjukkan berbagai tanda-tanda penyakit yang mungkin tidak disadari. Perubahan warna pada area-area ini seringkali menjadi petunjuk awal adanya masalah kesehatan yang mendasari.

Para ahli kesehatan menegaskan bahwa mengenali perubahan warna pada bola mata adalah langkah awal yang krusial dalam deteksi dini penyakit. Dari warna kuning hingga kemerahan, atau bahkan kebiruan dan keabu-abuan, setiap nuansa memiliki potensi untuk mengindikasikan kondisi medis tertentu. 

Memahami arti di balik perubahan warna ini dapat membantu seseorang untuk segera mencari penanganan medis yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk lebih peka terhadap perubahan yang terjadi pada bola mata mereka.

Mata Kuning: Indikasi Gangguan Organ Vital

Perubahan warna putih mata menjadi kuning, atau sklera ikterik, adalah salah satu tanda paling umum adanya penumpukan bilirubin dalam darah. Bilirubin merupakan pigmen kuning yang dihasilkan dari proses pemecahan sel darah merah. 

Mengutip dari Alodokter, mata kuning umumnya menjadi tanda permasalahan pada kantung empedu, hati, pankreas, serta proses pemecahan sel-sel darah merah. Kondisi ini seringkali menjadi indikator penyakit kuning (jaundice), yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin berlebihan. 

Pada orang dewasa, penyakit kuning dapat menandakan gangguan serius seperti hepatitis, sirosis hati, atau bahkan kanker pankreas. Sirosis hati, misalnya, adalah kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut, yang memengaruhi fungsi hati dalam menguraikan sel darah merah dan menyebabkan mata kuning.

Selain gangguan hati, masalah pada saluran empedu dan pankreas juga dapat memicu mata kuning. Jika saluran pankreas terinfeksi atau tersumbat, empedu tidak dapat mengalir dengan baik, sehingga bilirubin menumpuk dan menyebabkan gejala mata kuning. Kelainan darah seperti anemia hemolitik atau anemia sel sabit, serta infeksi seperti malaria dan leptospirosis, juga dapat menjadi penyebab mata kuning.

Mata Merah: dari Iritasi hingga Kondisi Serius

Mata merah adalah kondisi umum yang disebabkan oleh pembengkakan atau melebarnya pembuluh darah di sklera. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi ringan hingga kondisi medis yang lebih serius. Mata merah terjadi karena masuknya debu atau partikel asing ke dalam mata, infeksi, alergi, cedera, paparan sinar matahari, atau kondisi mata kering.

Salah satu penyebab paling umum adalah konjungtivitis, yaitu peradangan pada selaput tipis antara kelopak mata dan sklera. Konjungtivitis menyebabkan mata merah, gatal, dan berair. Selain itu, kondisi mata kering yang kurang pelumasan memadai juga dapat menyebabkan kemerahan pada mata.

Lebih serius lagi, mata merah bisa menjadi tanda glaukoma, peningkatan tekanan bola mata yang dapat merusak saraf optik. Glaukoma dapat menyebabkan mata merah yang disertai sakit kepala, pusing, serta mual dan muntah. 

Kondisi lain seperti uveitis, keratitis, pterygium (pertumbuhan selaput pada bagian putih bola mata), dan skleritis (peradangan serius pada sklera) juga dapat bermanifestasi sebagai mata merah.

Mata Biru: Penipisan Sklera dan Kelainan Genetik

Sklera yang berwarna kebiruan atau abu-abu kebiruan bukanlah kondisi normal dan dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasar. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh penipisan sklera, yang membuat pembuluh darah di bawahnya (koroid) terlihat, sehingga mata tampak kebiruan. Menurut Apollo Hospitals, penipisan sklera bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk kekurangan kolagen.

Beberapa kelainan genetik juga sangat terkait dengan sklera biru. Osteogenesis Imperfecta (penyakit tulang rapuh), misalnya, adalah kelainan genetik yang menyebabkan tulang mudah patah karena cacat produksi kolagen. 

Dalam kondisi ini, kekurangan kolagen yang kuat menyebabkan sklera tipis, yang memberikan mata tampilan biru. Sindrom Marfan dan Sindrom Ehlers-Danlos, keduanya kelainan jaringan ikat, juga dapat menyebabkan sklera menipis dan tampak kebiruan.

Selain itu, anemia defisiensi besi, yaitu kekurangan zat besi, dapat menyebabkan sklera tampak kebiruan atau keabu-abuan. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antibiotik minosiklin, juga dapat mengubah warna sklera menjadi biru keabu-abuan. Peradangan pada sklera (skleritis) juga bisa menimbulkan semburat biru atau ungu pada mata.

Mata Putih: Bintik dan Selaput yang Perlu Diwaspadai