UU Polri Digugat ke MK, Persoalkan Sumber Keuangan yang tidak Transparan

2 weeks ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
UU Polri Digugat ke MK, Persoalkan Sumber Keuangan yang tidak Transparan Ketua Hakim Konstitusi Suhartoyo (kanan), Wakil Hakim Konstitusi Saldi Isra (tengah) dan Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsing (kiri)(MI/Usman Iskandar)

UNDANG-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (UU Polri) digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh seorang advokat, Syamsul Jahidin. Ia menguji Pasal 40 UU Polri mengenai transparansi pembiayaan Komisi Kepolisian Nasional yang dibebankan pada APBN.

Menurut Syamsul, ketentuan tersebut tidak memuat secara eksplisit sumber pembiayaan dan mekanisme anggaran bagi institusi Polri secara keseluruhan. Ia menyebut tidak adanya pengaturan mengenai transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran Polri berpotensi menimbulkan ketidakpastian hukum dan membuka ruang multitafsir.

“UU Polri tidak memberikan kejelasan mengenai sumber dan mekanisme pembiayaan Polri. Hal ini bertentangan dengan Pasal 23 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa APBN dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata Syamsul di ruang sidang MK pada Selasa (29/7). 

Lebih lanjut, Syamsul menegaskan bahwa besarnya anggaran Polri yang mencapai Rp126 Triliun pada 2025 seharusnya disertai dengan mekanisme pengawasan yang transparan.

“Tidak jelasnya diatur mekanisme anggaran dalam UU Polri yang merupakan kekosongan hukum yang berpotensi melemahkan fungsi pengawasan keuangan negara oleh publik termasuk didalamnya Pemohon. Hal tersebut bertentangan dengan Pasal 23 ayat (1),” jelasnya.

Syamsul juga mengemukakan bahwa kekosongan norma dalam Pasal 40 UU Polri berpotensi membuka ruang bagi Polri untuk memperoleh dana dari luar APBN, seperti dari pihak swasta atau kelompok tertentu.

“Hal ini berbahaya karena dapat menimbulkan konflik kepentingan, mengancam netralitas Polri, dan membuka celah penyimpangan serta potensi korupsi,” ucapnya.

Ia juga menyinggung bahwa selama ini tidak tersedia laporan keuangan Polri yang dapat diakses publik. Menurutnya, hal ini menambah kuat dugaan bahwa institusi Polri menjadi satu-satunya lembaga negara yang tidak diawasi secara sistematis terkait penggunaan keuangannya.

Dalam permohonannya, pemohon meminta Mahkamah menyatakan bahwa Pasal 40 UU Polri bertentangan dengan Pasal 1 ayat (3), Pasal 23 ayat (1), dan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 serta tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.

Menanggapi hal tersebut, Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menekankan pentingnya penguraian syarat kerugian konstitusional dalam permohonan uji materi  ketentuan Pasal 28 ayat (3) tersebut.

Enny menambahkan, apabila tidak ada hak yang dirugikan, maka Pasal 1 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 tidak dapat dijadikan dasar, karena pasal tersebut merupakan prinsip negara hukum, bukan hak konstitusional perseorangan.

“Saudara harus menguraikan dengan jelas dan spesifik mengenai kerugian konstitusional yang dialami. Apakah benar dirugikan? Harus ada bukti, dan hubungan sebab akibatnya juga harus dijelaskan,” katanya. (Dev/M-3)

Read Entire Article