Warung Makan di Surabaya Gratiskan Makan Mahasiswa Sumatera Terdampak Banjir

Banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dalam beberapa minggu lalu mengetuk hati masyarakat.

Salah satunya pemilik warung makan "ARFA". Warung makan yang berada di Jalan Ketintang, Surabaya, ini menggratiskan makanan bagi mahasiswa di Surabaya yang berasal dari tiga daerah tersebut.

Warung yang menyediakan masakan rumahan dan buka 24 jam ini memasang banner berwarna hijau di depan warung tersebut. Berikut isinya:

Teman-teman mahasiswa/i asal Aceh, Sumut, dan Sumbar yang sedang kuliah di Surabaya, jika kalian belum menerima kiriman dari keluarga karena sedang terkena musibah, sementara uang simpanan mulai menipis, silakan kalian ambil makanan di warung ini. Tetap makan dan, jangan menahan lapar, tubuh kalian butuh energi. Setidaknya untuk terus mengirimkan doa bagi keluarga di rumah. Untuk saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera semoga segera pulih. Aamiin.

Anak pemilik warung, Yusuf Ilham (19 tahun), mengatakan niat dirinya menggratiskan makanan di warungnya karena mendengar kondisi saat ini di Sumatera dan Aceh yang dilanda banjir dan longsor.

"Ya, kalau program memberikan itu cuma sedekah saja sih sama karena kebanyakan kan dari isu media Indonesia kan bilangnya tidak ada aktivitas dan yang lain di Aceh ya terutama kalau seperti orang tua mau transfer buat anaknya yang sedang kuliah menempuh pendidikan di sini kan juga susah. Ya kita cuma buka buat mahasiswa yang penting biar bisa makan lah," kata Yusuf saat ditemui di warungnya, Senin (8/12).

Meski berasal dari Magelang, Jawa Tengah, tujuan Yusuf membuat program tersebut hanya ingin membantu para mahasiswa yang berasal dari daerah terdampak bencana.

"Kadang kan kalau seperti itu kan mahasiswa bisa putus asa kan. Kalau misal kirimannya uang kurang gitu kan juga memikirkan bayar kos-kosan terus belum makannya yang lain-lain gitu. Cuma membantu aja," ucapnya.

Yusuf mencoba memahami kondisi dan perasaan para mahasiswa yang jauh dari kampung halamannya yang terdampak bencana.

"Namanya kan saya juga anak muda ya bisa merasakan kalau semisal tempuh pendidikan jauh dari orang tua kan rasanya seperti gimana kan. Bisa bantu yang kecil-kecilan supaya biar bisa hidup, bisa meneruskan kuliah. Yang penting kan jangan sampai masalah bencana uang dari orang tua itu macet terus anaknya berhenti pendidikan, kasihan," katanya.

Yusuf menceritakan, ada salah satu langganannya yang berasal dari Aceh. Kata dia, kondisi di kampung halaman mahasiswa yang terdampak memang cukup parah.

"Memang dia aku tanyain memang daerah sana sudah rata semua. Jadi, dia bisa telepon itu berapa jam begitu sama orang tuanya sana dan transferannya pun itu agak sulit," katanya.

Ia berpesan kepada para mahasiswa dari tiga daerah tersebut untuk tetap semangat menempuh pendidikan meski kondisi di kampungnya sedang sulit.

1. Homepage
2. Local
3. Warung Makan di Surabaya Gratiskan Makan Mahasiswa Sumatera Terdampak Banjir