Waspadai Penyakit Parkinson: Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

1 day ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit Parkinson umumnya dikenal sebagai penyakit neurodegeneratif yang lebih sering muncul pada usia lanjut, terutama di atas 60 tahun. Namun, kondisi ini juga dapat menyerang individu yang lebih muda, terutama jika ada faktor genetik atau paparan lingkungan tertentu, seperti toksin atau cedera otak.

Dokter Spesialis Neurologi/Saraf, dr. Gloria Tanjung, Sp.N yang praktik di RS EMC Alam Sutera dan RS EMC Sentul mengatakan penyakit parkinson terjadi karena kerusakan sel-sel saraf penghasil dopamin di otak, zat kimia yang berperan dalam mengirim sinyal untuk koordinasi gerakan.

Gejala Parkinson:

"Parkinson dikenal sebagai penyakit yang ditandai dengan gejala motorik klasik: tremor (gemetar saat istirahat), kekakuan otot, gerakan melambat (bradikinesia), dan gangguan keseimbangan serta perubahan postur. Wajah pasien dengan Parkinson juga tampak kurang ekspresif (hipomimia) dengan volume suara dan intonasi yang berkurang," jelas dr. Gloria Tanjung.

dr. Gloria Tanjung memaparkan karena kekakuan otot terutama pada batang tubuh, postur tubuh dapat berubah menjadi bungkuk. Saat berjalan tampak gerakan ayunan tangan berkurang disertai langkah yang pendek-pendek.

"Tidak hanya gejala yang mempengaruhi gerakan, pasien dengan penyakit Parkinson juga mengalami masalah non-motorik yang dapat terjadi di awal sebelum munculnya gejala motorik maupun terjadi di tahap lanjut," paparnya.

Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, dr. Gloria Tanjung mengajak masyarakat untuk lebih mengenal gejala awal Parkinson, termasuk gejala non-motoriknya.

Gejala Non-Motorik Awal:

  • Penurunan fungsi penciuman/penghidu (hiposmia)
  • Gangguan tidur seperti mengigau atau memukul/menendang seperti sedang memerankan mimpi mereka
  • Gangguan pencernaan seperti konstipasi
  • Depresi maupun kecemasan.

Gejala Non-Motorik Tahap Lanjut

Gejala non-motorik dapat muncul di tahap yang lebih lanjut dan sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup.

  • Nyeri
  • Gangguan berpikir/kognitif
  • Lemas
  • Halusinasi
  • Masalah berkemih
  • Masalah seksual
  • Masalah otonom seperti penurunan tekanan darah saat perpindahan posisi.

dr. Gloria Tanjung mengungkapkan penyebab pasti Parkinson masih belum sepenuhnya dipahami. Kombinasi faktor genetik, paparan racun (seperti pestisida), dan penuaan sel saraf diduga menjadi pemicu utama.

"Meski tidak menular atau langsung mengancam nyawa, penyakit ini bersifat progresif—gejala akan memburuk seiring waktu," ungkapnya.

Cara Diagnosis Parkinson

dr. Gloria Tanjung menjelaskan diagnosis Parkinson tidak bisa dilakukan melalui tes darah atau pencitraan tunggal. Dokter spesialis saraf atau neurologis melakukan beberapa langkah diagnosis sebagai berikut:

1. Evaluasi riwayat medis dan gejala

Ketahui riwayat kesehatan pasien dan keluarga, serta mengamati gejala yang muncul, baik gejala yang berkaitan dengan gerakan atau tidak.

2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan fungsi saraf

Pasien melakukan serangkaian tes gerakan, seperti membuka-menutup tangan, berjalan, atau menjaga keseimbangan. Dokter juga memeriksa respons otot terhadap gerakan pasif untuk menilai kekakuan.  Dokter akan memeriksa postur dan cara berjalan.

3. Pemindaian dan Tes Penunjang

Diagnosis penyakit Parkinson sebagian besar dapat ditegakkan dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik, namun pada beberapa kasus diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti  pemindaian otak dengan MRI atau DaTscan (untuk melihat kadar dopamin di otak). Hal ini diperlukan untuk meyakinkan diagnosis dan menyingkirkan penyakit lain dengan gejala yang mirip Parkinson.

5 Cara Menangani Penyakit Parkinson

Meski diagnosis Parkinson bisa terasa menakutkan, langkah proaktif berikut dapat membantu pasien tetap mandiri dan menjaga kualitas hidup: 

1. Segera Rencanakan Penanganan Medis

dr. Gloria Tanjung mengatakan pasien dan keluarga bisa berkonsultasi dengan neurologis untuk merancang rencana pengobatan yang sesuai stadium penyakit.

"Obat seperti levodopa atau dopamin agonis dapat diberikan untuk menggantikan dopamin yang kurang. Jenis obat yang diberikan dan frekuensi pemberian sangat tergantung pada usia pasien dan tingkat keparahan penyakit," ujarnya.

dr. Gloria Tanjung menambahkan bahwa pada tingkat penyakit yang lebih berat, dapat diberikan terapi yang lebih lanjut seperti injeksi obat melalui kulit seperti layaknya pemberian insulin pada pasien DM, dopamine agonis yang ditempel di kulit (patch), bahkan pemberian obat-obatan melalui pompa, baik obat yang dipompakan ke kulit maupun obat yang dipompakan ke usus.

"Pada beberapa kasus, DBS (Deep Brain Stimulation) dengan prosedur pembedahan untuk menanam implan di area otak tertentu dapat dipertimbangkan," tambahnya.

2. Terapi Pendukung untuk Mempertahankan Kemampuan Fisik

Terdapat beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kemampuan fisik.

  • Fisioterapi: Latihan peregangan sangat membantu mencegah kekakuan otot dan menjaga postur tetap baik.
  • Terapi Wicara: Latihan vokal dan stimulasi area mulut dan tenggorokan untuk memperbaiki fungsi suara dan menelan.
  • Terapi Okupasi: belajar menggunakan alat bantu atau memodifikasi rumah agar aktivitas harian lebih aman. 

3. Adaptasi Pola Hidup

Nutrisi Seimbang: konsumsi makanan tinggi serat (untuk mencegah sembelit) dan antioksidan (seperti buah beri atau sayuran hijau). Hindari makan protein berlebihan bersamaan dengan levodopa karena dapat mengganggu efektivitas obat.

  • Aktivitas Fisik Rutin: Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau berenang 30 menit sehari disertai latihan otot leher, dada, dan paha untuk menjaga kelenturan dan mempertahankan postur yang baik.
  • Istirahat Cukup: Gangguan tidur umum terjadi pada pasien Parkinson, konsultasikan ke dokter jika mengalami insomnia atau mimpi buruk berulang. 

4. Dukungan Mental dan Sosial 

dr. Gloria Tanjung menyebutkan masalah stres dan depresi sering menyertai diagnosis Parkinson. Untuk itu, ia mengajak pasien bisa bergabung dengan komunitas support group untuk bertukar pengalaman dengan sesama pasien.

"Teknik relaksasi seperti meditasi atau terapi musik juga bisa memb...

Read Entire Article