Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali berburu striker. Dua nama kini masuk daftar utama mereka: Ollie Watkins dari Aston Villa dan Benjamin Sesko dari RB Leipzig.
Keduanya tampil tajam musim lalu, tapi tak mudah didatangkan ke Old Trafford. Watkins dilabeli harga tinggi dan Villa ogah melepas, sementara Sesko juga dibidik Newcastle.
MU sadar bahwa penambahan pemain baru perlu ditopang oleh penjualan pemain yang tak lagi dibutuhkan. Tapi waktu terus berjalan dan jendela transfer makin mendekati tenggat.
Di tengah tekanan performa dan kebutuhan strategi baru, keputusan soal striker jadi krusial bagi Ruben Amorim. Siapa yang paling pas?
Watkins dan Sesko Jadi Target Serius MU
Manchester United mulai memfokuskan radar transfer mereka pada dua penyerang: Ollie Watkins dan Benjamin Sesko. Keduanya dipertimbangkan sebagai opsi utama jika klub memutuskan menambah kekuatan lini depan.
Namun tak ada yang mudah dalam proses negosiasi. Aston Villa bersikukuh tak ingin melepas Watkins, meski tekanan bisa berubah seiring mendekatnya tenggat transfer. United pun menilai harga £60 juta terlalu tinggi untuk pemain berusia 29 tahun itu.
Sementara itu, Benjamin Sesko dinilai sebagai prospek jangka panjang. Pemain Slovenia ini diminati Newcastle dan tampil tajam musim lalu dengan 13 gol dalam 33 laga Bundesliga.
Situasi ini menempatkan MU dalam posisi menunggu dan menimbang. Mereka harus melepas pemain-pemain tidak terpakai terlebih dahulu untuk membuka ruang anggaran.
Performa Hojlund Jadi Sorotan
Rasmus Hojlund masih menjadi pilihan utama Amorim di lini depan. Namun performanya belum mampu memberi rasa aman, terutama setelah musim lalu hanya mencetak 10 gol dari 52 penampilan di semua kompetisi.
Meski dipuji atas kontribusi fisik dan kecepatannya dalam laga uji coba kontra West Ham, Hojlund masih belum mencetak gol di pramusim. Satu peluang besar yang gagal dikonversi juga menuai reaksi kecewa dari sang pelatih.
MU telah mendatangkan dua penyerang baru, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo. Namun keduanya diproyeksikan untuk posisi nomor 10, bukan ujung tombak utama.
Situasi ini membuka ruang bagi klub untuk mencari striker baru yang benar-benar cocok dengan skema permainan Amorim.
Watkins vs Sesko: Siapa Lebih Unggul?
Secara statistik, Watkins dan Sesko tampil lebih tajam dibanding Hojlund musim lalu. Watkins mencetak 16 gol di Premier League, sementara Sesko mencatat 13 gol untuk Leipzig. Hojlund hanya menyumbang 4 gol di liga domestik.
Watkins dikenal sebagai penyerang yang juga piawai dalam memberi assist dan membuka ruang. Namun gaya mainnya lebih mengandalkan pergerakan tanpa bola ketimbang duel fisik.
Sesko, dengan tubuh tinggi, memberikan keunggulan dalam duel udara dan mampu bermain sebagai target man. Ia nyaman bermain membelakangi gawang dan mampu mencetak berbagai tipe gol.
Dengan gaya bermain yang lebih komplet dan usia yang lebih muda, Sesko mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan MU. Namun banderol £87 juta dari Leipzig jadi penghalang besar.
MU Perlu Bergerak Cepat di Bursa Transfer
Hingga kini, Manchester United telah menghabiskan hampir £130 juta untuk tiga rekrutan: Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Diego Leon. Tapi belum satu pun yang bisa mengisi posisi striker murni.
Amorim sempat menegaskan bahwa ia menginginkan pemain dengan pengalaman Premier League. Namun opsi itu tampak semakin sempit jika melihat sikap Villa dan banderol Leipzig.
Sementara itu, MU masih harus menyelesaikan nasib pemain seperti Antony, Garnacho, Jadon Sancho, dan Malacia yang tak ikut tur ke Amerika Serikat. Mereka belum dijual, tapi juga tidak masuk rencana utama.
Waktu terus menipis. Jika MU ingin memperbaiki lini serang, keputusan soal Watkins atau Sesko harus segera diamb