KEMENTERIAN Sosial mendistribusikan bantuan logistik yang kedua kalinya kepada korban gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut antara lain 150 lembar kasur, 100 selimut, 100 paket kebutuhan anak atau kidsware, 200 tenda gulung, dan tiga unit tenda serbaguna.
Bantuan ini senilai Rp 202 juta. Bantuan tersebut berasal dari Gudang Kemensos di Sentra Nipotowe Palu dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Satu hari sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan kementerian melalui Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah juga telah menyalurkan bantuan awal berupa 20 kasur, 24 paket kidsware, 20 paket family kit, 48 paket makanan anak, 230 paket makanan siap saji, 24 tenda gulung, dan 45 selimut.
“Bantuan ini diprioritaskan untuk memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi, mulai dari tenda, kasur, selimut, makanan siap saji, hingga kebutuhan anak,” kata Saifullah di Jakarta, pada Senin, 18 Agustus 2025.
Ia mengatakan saat ini Kementerian Sosial melakukan asesmen kebutuhan warga korban gempa Poso. “Dalam penanganan bencana gempa di Poso, kami telah melakukan pendataan kebutuhan warga dan mendistribusikan bantuan logistik,” katanya.
Gempa melanda Kabupaten Poso dan sekitarnya pada Ahad pagi, 17 Agustus 2025, atau tepat di Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa itu berkekuatan 6,0 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di laut, sekitar 18 kilometer dari barat laut Kabupaten Poso.
Getaran gempa dirasakan beberapa detik dan merusak sejumlah bangunan, antara lain gereja di Desa Towu, gedung sekolah di Desa Tangkura dan Towu, serta sejumlah rumah warga. BMKG juga memastikan gempa itu tidak berpotensi tsunami.
Saat ini warga yang rumahnya rusak mengungsi ke kediaman keluarganya. Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan gempa susulan.
Saifullah menyebutkan, sebanyak 184 kepala keluarga yang terdiri atas 433 jiwa terdampak gempa Poso. Mereka tersebar di beberapa desa seperti Masani, Tiwaa, Towu, Bega, Lape, Tokorondo, Kilo, Maranda, Tangkura, dan Patiwunga. Kementerian Sosial juga mencatat satu orang meninggal dan 14 orang luka-luka dalam gempa ini.
Korban luka sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Poso dan Puskesmas Tokorondo untuk mendapat perawatan medis. Di lapangan, Tagana Poso juga mendirikan tenda serbaguna keluarga di halaman RSUD Poso sebagai tempat evakuasi sementara pasien rawat inap.