Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Minggu (10/8) mempertahankan keputusannya untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel, menyatakan bahwa langkah tersebut mencerminkan bentuk ketidaksepakatan dengan pemerintah Israel.
Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik Jerman ARD, Merz mengatakan keputusan tersebut diambil setelah menjalani diskusi selama berminggu-minggu dan dipicu oleh langkah kabinet keamanan Israel untuk mengeskalasi konflik militer di Jalur Gaza.
Merz menyuarakan kekhawatiran terkait rencana evakuasi Gaza City, menegaskan bahwa Jerman tidak dapat memasok senjata dalam konflik yang kini diperkirakan hanya akan diselesaikan melalui cara militer, sebuah hal yang berpotensi mengakibatkan ratusan ribu kematian di kalangan warga sipil.

Merz telah beberapa kali mengungkapkan kekhawatirannya yang mendalam terhadap operasi militer Israel di Gaza.
Pada Jumat (8/8) malam waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan kekecewaannya kepada Merz terkait keputusan Jerman untuk menangguhkan semua ekspor peralatan militer ke Israel, menuduh Berlin "mendukung terorisme Hamas dengan memberlakukan embargo senjata terhadap Israel."
Meskipun ada embargo senjata yang bersifat sementara, Kanselir Jerman tersebut menegaskan kebijakan dasar Jerman terhadap Israel tetap tidak berubah, menekankan bahwa Jerman "tanpa ragu berada di sisi" Israel.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.