Liputan6.com, Jakarta Debut di layar lebar sejak 2014 dan telah membintangi lebih dari 30 film, Morgan Oey mengaku masih deg-degan pada hari pertama syuting. Bahkan, ia tak bisa tidur satu atau dua hari jelang syuting.
Hal yang sama terjadi ketika Morgan Oey dipercaya memerankan Bana dalam film Perempuan Pembawa Sial karya sineas Fajar Nugros. Bintang film Pengepungan di Bukit Duri menjelaskan, deg-degan itu lumrah dan malah patut dipelihara.
“Masih deg-degan. Biasanya malam sebelum hari pertama syuting, itu aku enggak bisa tidur. Enggak nyenyak, gelisah. Kalau mau syuting, satu dua malam sebelum hari pertama syuting biasanya enggak bisa tidur,” kata Morgan Oey.
Padahal aslinya, ia tipe pelor alias begitu nempel langsung molor. Saking mudahnya tidur. Morgan Oey menduga, gugup bersumber dari antusiasme akan memainkan peran baru dalam film horor tersebut.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
Gugup Itu Wajar dan Manusiawi
Dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com di Gedung KLY Jakarta, baru-baru ini, Morgan Oey mempersamakan deg-degan hari pertama syuting dengan siswa naik kelas. Di kelas baru, biasanya ia antusias sekaligus gugup.
“Mungkin karena sistem di tubuh ikut gugup, hari pertama syuting pun masih gugup. Gugup itu wajar dan manusiawi, enggak bisa dihilangkan juga. Itu kayak naik kelas, dapat pelajaran dan informasi baru lagi,” ia mengulas.
Bikin Gugup dan Deg-degan
Ini seperti penyanyi saat naik panggung. Meski telah melahirkan sejumlah album sukses dengan banyak hit dan tampil di beragam acara, tetap saja seorang penyanyi deg-degan saat memegang mikrofon lalu bersiap naik panggung.
“Itu yang bikin kita gugup atau deg-degan. Itu manusiawi sekali. Ketika rasa itu sudah tidak ada, malah bahaya. Kayak, ya sudah kita jalani saja. Karena menurutku, sebagai aktor kita butuh rasa deg-degan itu,” Morgan Oey menyambung.
Rendang, Rasa, Tumbuh
Karenanya, sebelum syuting, bintang sinetron Cinta Cenat Cenut menyiapkan banyak hal untuk mendalami tokoh Bana di film Perempuan Pembawa Sial. Salah satunya, belajar memasak rendang mengingat Bana digambarkan sebagai pemilik restoran masakan Padang.
“Karakter Bana ini dalam proses pengerjaannya aku menjalani workshop bikin rendang. Belajar dialek Minang, lumayan. Prosesnya menyenangkan. Kalau diminta tiga kata untuk menggambarkan Bana yaitu rendang, rasa, tumbuh,” ia mengakhiri.