Liputan6.com, Jakarta Pergerakan industri seni dunia termasuk Indonesia berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi. Film, drama pendek, dan beragam konten lain kini bisa diakses lewat gadget dalam genggaman hanya dengan beberapa kali klik.
Memasuki pertengahan 2025, muncul fenomena menarik. Platform drama pendek menjelma sektor baru yang menjanjikan di industri hiburan digital. Ini bukan tanpa faktor pemicu.
Konsumsi konten yang serbacepat dan mudah diakses lewat gawai mendorong lahirnya platform inovatif yang menyasar generasi muda dalam format cerita pendek, ringan, sekaligus relevan bagi audiens.
Hal tersebut disampaikan CEO ShortPro, Sebastien Billard, dalam ulasannya kepada awak media pekan ini. Ia memberi contoh ShortPro yang berhasil meraih lebih dari 1 juta pengguna dalam waktu setahun.
Ekosistem Drama Pendek Inklusif
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (28/7/2025), Sebastien Billard mengatakan platform ini memuat lebih dari 400 drama pendek dan mencatat lonjakan pengguna aktif hingga 200 persen tiap bulan.
“Terima kasih atas kepercayaan dan antusiasme luar biasa dari pengguna dan komunitas kreatif di Indonesia. ShortPro hadir dengan visi membangun ekosistem drama pendek inklusif dan menguntungkan semua pihak,” katanya.
Drama Favorit
“Di sini, pengguna bukan hanya penonton. Mereka bisa mendukung drama favorit, berbagi konten, dan mendapat penghasilan langsung dari platform,” ujar Sebastien Billard seraya menyebut pihaknya menawarkan pendekatan baru berbasis konten + ekosistem.
Maksudnya, menggabungkan produksi drama pendek dengan fitur-fitur teknologi dan sosial. Sejumlah langkah strategis pun disiapkan secara menyeluruh. Fokus utama diarahkan pada pengembangan teknologi AI (kecerdasan buatan).
Menciptakan Karya
Teknologi ini akan memungkinkan sistem rekomendasi konten yang cerdas, efisien, dan sesuai dengan preferensi tiap individu. Pencapaian ini membuktikan hiburan bisa jadi pintu masuk untuk membangun komunitas digital yang kreatif, produktif, dan inklusif.
“Inovasi yang kami hadirkan membuka ruang bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam ekonomi digital, menciptakan karya, hingga meraih penghasilan dari rumah,” Sebastien Billard mengakhiri.