Liputan6.com, Jakarta Masih ingat film Shutter dari Thailand yang dirilis pada 2004? Ya, karya sutradara Banjong Pisanthanakun dan Parkpoom Wongpoom itu dirujuk sebagai salah satu film horor Asia terbaik di eranya. Kini, Shutter versi Indonesia siap tayang dengan bintang Vino G Bastian.
Falcon Pictures resmi merilis poster dan trailer film horor Shutter, Kamis (18/9/2025). Lewat akun Instagram terverifikasi, Vino G Bastian yang sukses lewat film Kang Mak From Pee Mak mengumumkan, Shutter akan tayang di bioskop Indonesia mulai 30 Oktober 2025.
Mengusung perpaduan horor psikologis dan teror supranatural, Shutter mengisahkan Darwin (Vino G. Bastian), fotografer yang hidupnya berubah drastis setelah kecelakaan mobil bersama pacarnya, Pia (Anya Geraldine). Mereka menabrak wanita misterius.
Sejak itu, Darwin dihantui bayangan mengerikan yang muncul di tiap hasil fotonya. Sosok perempuan itu perlahan masuk ke dalam kehidupan mereka dan membawa teror. Pia lalu berusaha menyelidiki identitas perempuan tersebut. Adakah hubungannya dengan Darwin?
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
Menggali Emosi Lebih Dalam
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (18/9/2025), Vino G. Bastian mengaku senang bisa tampil dalam remake film horor Thailand tersebut. Sebagai aktor, ia menggali emosi lebih dalam lagi.
“Senang terlibat dan berperan di film ini, saya harus menggali emosi lebih dalam, sekaligus menghadapi adegan horor yang cukup intens. Saya harap penonton bisa menikmati remake Shutter dan merasakan ketegangan yang dihadirkan,” kata Vino G. Bastian.
Salah Satu Horor Terbaik
Terpisah, produser Falcon Pictures, Frederica menjelaskan alasan membuat ulang film Shutter yang versi aslinya dibintangi Ananda Everingham, Natthaweeranuch Thongmee, dan Achita Sikamana.
“Shutter salah satu film horor terbaik Asia yang punya reputasi besar. Kami merasa terhormat bisa mengadaptasi cerita ini ke versi Indonesia. Kami ingin menghadirkan karya yang tidak hanya menegangkan, tapi memberi makna lebih dalam,” tuturnya.
Masa Lalu Yang Menghantui
Sementara itu, sineas Herwin Novianto menjanjikan Shutter versi Indonesia digarap dengan sentuhan baru, plus menghadirkan nuansa budaya lokal yang kuat. Baginya, Shutter bukan sekadar kisah hantu.
“Ini tentang bagaimana rahasia masa lalu bisa jadi beban yang menghantui, bahkan saat kita mencoba melupakannya. Saya ingin penonton merasakan ketegangan dan dilema emosional yang dialami tokoh-tokohnya,” ulas Herwin Novianto.