Jakarta (ANTARA) - Banyak orang merasa mengantuk setelah menyantap sarapan pagi, padahal waktu tersebut seharusnya menjadi awal hari yang penuh energi. Kondisi ini kerap membuat tubuh terasa lemas, pikiran sulit fokus, dan semangat beraktivitas menurun. Jika dibiarkan, rasa kantuk di pagi hari dapat mempengaruhi kinerja serta mengurangi produktivitas, terutama pada jam-jam penting di awal hari.
Lalu, apa saja penyebabnya? Memahami faktor pemicu kantuk setelah sarapan dapat membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang tepat. Dengan begitu, aktivitas harian bisa tetap berjalan lancar tanpa terganggu oleh rasa lelah yang muncul terlalu cepat. Berikut penjelasannya.
6 penyebab rasa kantuk setelah sarapan pagi
1. Pengaruh hormon saat pencernaan
Ketika proses pencernaan berlangsung, tubuh memproduksi hormon seperti serotonin dan melatonin yang dapat memicu rasa kantuk setelah makan. Selain itu, tubuh juga melepaskan hormon lain seperti amilin, glukagon, dan kolesistokinin yang semakin memperkuat rasa kantuk.
2. Aliran darah teralihkan ke sistem pencernaan
Usai sarapan, sebagian aliran darah akan dialihkan ke saluran pencernaan untuk membantu memproses makanan. Kondisi ini mengurangi pasokan darah ke otak sehingga menimbulkan rasa kantuk. Menguap menjadi cara alami tubuh untuk membantu otak mendapatkan lebih banyak oksigen.
Baca juga: Ngantuk saat bekerja, makanlah telur
3. Karbohidrat sederhana dan lonjakan gula darah
Sarapan dengan makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti gorengan, bubur ayam, atau nasi uduk dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Setelah itu, kadar gula akan turun drastis sehingga memicu kantuk dan menurunkan konsentrasi. Sebaliknya, memilih karbohidrat kompleks seperti roti gandum, oatmeal, atau kacang-kacangan dapat melepaskan energi secara perlahan dan membantu mengurangi rasa kantuk.
4. Asupan tinggi protein dan triptofan
Makanan yang kaya protein seperti telur, tahu, dan keju, serta makanan yang mengandung triptofan seperti daging, ikan, bayam, dan kacang dapat meningkatkan produksi serotonin. Jika dikombinasikan dengan karbohidrat, efek kantuk yang ditimbulkan bisa menjadi lebih kuat.
5. Makan berlebihan
Mengonsumsi makanan dalam porsi besar memberikan beban tambahan pada sistem pencernaan. Akibatnya, lebih banyak darah dialirkan ke organ pencernaan dibandingkan ke otak sehingga memicu rasa kantuk.
6. Faktor gaya hidup dan kesehatan
Beberapa kebiasaan dan kondisi kesehatan juga dapat memperparah rasa kantuk setelah sarapan. Kurang tidur dan sering bergadang membuat tubuh lelah sejak awal hari. Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga juga menurunkan stamina sehingga tubuh mudah lelah. Selain itu, beberapa penyakit seperti diabetes, anemia, hipotiroidisme, intoleransi makanan, atau sleep apnea bisa menjadi penyebab rasa kantuk berlebihan.
Baca juga: Cara efektif usir kantuk ketika berkendara
Cara mencegah rasa kantuk setelah sarapan
Agar tetap segar dan bersemangat setelah sarapan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
• Pilih karbohidrat kompleks seperti oatmeal, roti gandum, atau kacang-kacangan untuk energi yang lebih stabil.
• Batasi porsi makan agar sistem pencernaan tidak bekerja terlalu berat.
• Tidur cukup selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.
• Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki setelah makan untuk melancarkan sirkulasi darah.
• Periksa kondisi kesehatan jika rasa kantuk berlebihan sering terjadi meskipun sudah menerapkan pola hidup sehat.
Memahami penyebab kantuk setelah sarapan penting agar Anda mengetahui langkah tepat untuk mengatasinya. Dengan begitu, tubuh tidak mudah lelah di awal hari. Menerapkan cara pencegahan yang tepat akan membantu Anda menjalani pagi dengan lebih bugar, tetap fokus, dan produktif hingga sepanjang hari.
Baca juga: Sering mengantuk berlebihan? Kenali penyebab dan cara mengatasinya
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.