Jakarta (ANTARA) - Bagi banyak pemilik, kucing peliharaan bukan sekadar hewan, melainkan bagian dari keluarga. Tidak mengherankan jika kehilangan kucing tercinta menjadi pengalaman yang berat secara emosional.
Menjelang akhir hayatnya, kucing sering menunjukkan tanda-tanda tertentu yang dapat dikenali pemilik. Memahami tanda-tanda ini memungkinkan pemilik memberikan perawatan terbaik dan penuh kasih sayang di sisa hidup hewan kesayangannya.
Rata-rata, kucing dapat hidup hingga usia 13–17 tahun, meskipun angka tersebut tidak mutlak. Beberapa kucing meninggal akibat penyakit yang telah diketahui, sementara lainnya dapat meninggal mendadak tanpa gejala jelas.
Berikut adalah tujuh tanda umum kucing mendekati akhir hayatnya:
1. Penurunan nafsu makan dan berat badan
Kucing yang akan mati umumnya mengalami penurunan nafsu makan drastis. Hewan tersebut mungkin menolak makanan yang biasanya disukai atau hanya makan dalam jumlah sangat sedikit. Kondisi ini dapat memicu penurunan berat badan signifikan dan dehidrasi akibat kurang minum.
2. Perubahan perilaku
Kucing yang biasanya aktif dapat menjadi lesu dan lebih banyak tidur. Beberapa kucing memilih untuk menyendiri dan menghindari interaksi, sedangkan yang lain justru lebih mencari perhatian dari pemilik. Gejala seperti kebingungan atau disorientasi juga bisa terjadi.
3. Penurunan aktivitas dan kebersihan diri
Kesulitan bergerak, berjalan, atau melompat kerap dialami kucing menjelang akhir hayat. Selain itu, mereka sering berhenti merawat diri, sehingga bulu tampak kusam, kusut, dan kurang terawat.
4. Masalah pernapasan
Gejala seperti napas cepat, terengah-engah, atau batuk bisa menandakan gangguan kesehatan serius, termasuk masalah pada jantung atau paru-paru. Kondisi ini sering muncul pada kucing yang kesehatannya menurun tajam.
5. Perubahan kondisi fisik
Beberapa perubahan fisik yang kerap terlihat meliputi penurunan suhu tubuh, gusi pucat, bau mulut menyengat, dan inkontinensia atau hilangnya kontrol buang air.
6. Tubuh mengeluarkan aroma tidak sedap
Saat organ-organ mulai gagal berfungsi, racun menumpuk dalam tubuh kucing, menghasilkan aroma tidak sedap. Pada gangguan ginjal, aroma yang muncul cenderung pesing karena amonia, sedangkan kucing dengan diabetes bisa mengeluarkan bau manis yang menyengat.
7. Denyut jantung melemah
Kucing sehat memiliki denyut jantung 140–220 kali per menit. Menjelang kematian, denyut ini dapat menurun drastis akibat melemahnya fungsi jantung. Denyut dapat dirasakan dengan meletakkan tangan di belakang siku kiri kucing.
Jika kucing menunjukkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan dan perawatan. Pada kasus kucing dengan penyakit parah atau harapan hidup rendah, perawatan paliatif dapat diberikan untuk meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit.
Langkah yang dapat dilakukan di rumah antara lain menyediakan tempat tidur yang bersih dan nyaman, membersihkan bulu bila kucing tidak merasa sakit saat disentuh, membantu buang air kecil, dan memberikan makanan beraroma kuat dengan tekstur lembut. Di atas segalanya, kasih sayang dan perhatian tetap menjadi kebutuhan utama kucing di akhir hidupnya.
Baca juga: Mitos atau fakta: Menabrak kucing sampai mati bisa bikin sial?
Baca juga: Hukum menabrak kucing secara tidak sengaja dalam pandangan Islam
Baca juga: Warga Agam temukan kucing hutan kondisi mati di Pasar Lubukbasung
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.