Jakarta (ANTARA) - Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker paling umum dan mematikan di dunia, termasuk Indonesia. Meski lebih sering menyerang wanita, pria juga berisiko mengalaminya dengan gejala dan penanganan serupa. Tingkat kematian cenderung tinggi jika terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga kesadaran akan pemeriksaan kesehatan menjadi penting.
Memahami faktor risiko, mengenali gejala awal, dan mengetahui pilihan pengobatan adalah langkah kunci dalam menekan angka kematian. Deteksi dini meningkatkan peluang kesembuhan, sementara pengobatan tepat dapat mengendalikan perkembangan penyakit. Edukasi dan pemeriksaan rutin menjadi perlindungan terbaik terhadap kanker payudara.
Penyebab dan faktor risiko
Kanker payudara terjadi akibat mutasi sel di jaringan payudara yang tumbuh secara tidak terkendali. Faktor risiko yang diketahui antara lain:
• Genetik: Mutasi gen seperti BRCA1/2 meningkatkan risiko kanker payudara.
• Riwayat keluarga: Memiliki keluarga dekat dengan kanker juga menjadi risiko signifikan.
• Usia dan hormon: Usia di atas 50 tahun, menstruasi dini, menopause terlambat, penggunaan terapi hormon, serta obesitas meningkatkan risiko.
• Paparan lingkungan: Paparan radiasi, rokok, dan konsumsi alkohol diketahui berkontribusi terhadap risiko kanker payudara. Bahkan, alkohol masuk dalam kategori karsinogen menurut IARC.
Baca juga: Olahraga pascaoperasi payudara penting untuk pemulihan
Gejala umum yang perlu diperhatikan
Gejala kanker payudara bisa sulit dideteksi di tahap awal, namun beberapa tanda yang penting diwaspadai:
• Benjolan keras dan tidak bisa digerakkan di payudara atau ketiak.
• Perubahan kulit seperti kemerahan, luka, permukaan berkerut seperti kulit jeruk (peau d'orange).
• Puting yang tertarik ke dalam (inverted nipple), pengelupasan kulit, atau cairan yang keluar dari puting.
• Perubahan bentuk, ukuran, atau warna payudara; nyeri atau benjolan yang terlihat berbeda.
Diagnosis dan pemeriksaan penunjang
Penentuan diagnosis kanker payudara memerlukan serangkaian pemeriksaan:
• Pemeriksaan fisik dan mamografi sebagai skrining utama.
• USG payudara, MRI, dan biopsi jaringan untuk konfirmasi diagnosis.
• Tes tambahan berupa imunohistokimia untuk mengetahui status hormon (ER/PR) dan HER2; ini penting untuk menentukan jenis terapi.
Baca juga: Dokter keluarga dilatih beri pendampingan pasien kanker payudara
Terapi dan penanganan
Pengobatan kanker payudara tergantung pada stadium dan karakteristik tumor. Pilihan yang umum meliputi:
• Bedah: Mastektomi atau lumpektomi (konservatif).
• Radioterapi: Seringkali menyertai lumpektomi untuk memastikan pemusnahan sel kanker.
• Kemoterapi: Sebagai terapi utama atau pra-bedah (neoadjuvant).
• Terapi hormonal: Untuk tumor yang reseptor hormon-positif (ER/PR).
• Terapi targeted: Misalnya trastuzumab untuk kanker HER2-positif; terbukti memperpanjang kelangsungan hidup namun memiliki risiko efek samping pada jantung.
• Paliatif & Kesejahteraan: Fokus pada kualitas hidup dan kontrol gejala, terutama di stadium lanjut.
Prognosis dan upaya pencegahan
• Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun bervariasi menurut stadium: lokal (99 persen), regional (86 persen), metastatik (30 persen).
• Di tingkat global, survival rate sekitar 85 persen.
• Upaya pencegahan mencakup deteksi dini (mamografi, SADARI), gaya hidup sehat (diet, olahraga, batasi alkohol), serta skrining genetik bagi yang berisiko tinggi.
Kesadaran terhadap gejala dan faktor risiko kanker payudara sangat penting, karena deteksi dini secara signifikan meningkatkan efektivitas pengobatan dan kelangsungan hidup. Bagi Anda dengan faktor risiko tinggi, konsultasi medis secara rutin dan skrining berkala adalah langkah awal yang tepat dalam pencegahan dan penanganan yang lebih baik.
Baca juga: Studi temukan obat antimual bantu lawan kanker payudara
Baca juga: Biopsi kanker payudara jadi kunci pengobatan kanker
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.