BI catat posisi SRBI susut Rp169,4 triliun hingga 23 Juli 2025

3 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
SRBI, awal Januari Rp923,5 triliun, (total posisi) sekarang Rp754,1 triliun. Artinya sudah turun Rp169,4 triliun

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkuat ekspansi likuiditas kebijakan moneter dengan terus mengurangi outstanding Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan penurunan sebesar Rp169,4 triliun, dari posisi Rp923,5 triliun pada awal Januari menjadi Rp754,1 triliun per 23 Juli 2025.

“SRBI, awal Januari Rp923,5 triliun, (total posisi) sekarang Rp754,1 triliun. Artinya sudah turun Rp169,4 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin.

Perry menyampaikan bahwa strategi operasi moneter terus diarahkan untuk menambah likuiditas di pasar uang, yaitu dengan pengelolaan struktur suku bunga instrumen moneter untuk tenor yang lebih dari satu minggu dengan penurunan yang lebih tinggi.

Sejalan dengan penurunan suku bunga acuan (BI-Rate), ia menyebutkan bahwa suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tenor 12 bulan turun lebih tinggi dibandingkan BI-Rate, yakni sebesar 40-50 basis point (bps).

Tak hanya itu, untuk menambah likuiditas di pasar, BI juga telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp147,59 triliun sejak awal tahun hingga 25 Juli 2025.

Pembelian SBN ini dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp104,71 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN) termasuk syariah, sebesar Rp42,88 triliun.

“Pembelian SBN oleh BI ini mencerminkan eratnya sinergi kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah,” kata Perry.

Ia menyampaikan BI terus memperkuat strategi operasi moneter pro-market guna mendukung transmisi penurunan suku bunga dan menjaga daya tarik portofolio asing.

Selain optimalisasi instrumen moneter pro-market serta lelang SRBI dan pembelian SBN di pasar sekunder, BI juga melakukan langkah-langkah seperti pengelolaan struktur suku bunga instrumen moneter dan swap valas.

Di samping itu, dilakukan pula penguatan strategi transaksi term-repo dan swap valas, serta penguatan peran dealer utama dalam mendorong transaksi SRBI dan transaksi repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar.

BI menyampaikan komitmennya untuk memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta bersinergi erat dengan bauran kebijakan ekonomi nasional.

Kebijakan moneter BI diarahkan pada keseimbangan untuk menjaga stabilitas serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-stability and growth).

Sementara kebijakan makroprudensial dan kebijakan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (pro-growth).

Dari sisi makroprudensial, dalam rangka mendorong perbankan agar mempercepat penurunan suku bunga, BI memperkuat publikasi asesmen transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga kredit berdasarkan sektor prioritas yang menjadi cakupan KLM.

Selain itu, BI juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit antara lain meningkatkan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), meningkatkan Rasio Pendanaan Luar Negeri Bank (RPLN), serta menurunkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM).

Baca juga: BI terus longgarkan likuiditas secara bertahap untuk dorong kredit

Baca juga: BI: Ada peluang BI-Rate turun, namun tetap ikuti dinamika ekonomi

Baca juga: BI: Modal asing keluar bersih Rp11,30 triliun pada 21-24 Juli 2025

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article