Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat, Holding Ultra Mikro (UMi) telah menjangkau 34,7 juta debitur aktif dengan jumlah simpanan mikro mencapai 126 juta rekening hingga akhir triwulan II 2025.
Holding UMi terdiri atas BRI sebagai induk bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.
“Sinergi strategis Holding Ultra Mikro memberikan dampak positif dalam mendorong percepatan inklusi keuangan nasional,” Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Untuk memperluas akses, Holding UMi juga telah menghadirkan 1.031 outlet SenyuM yang tersebar di berbagai wilayah. Hal ini menjadikan nasabah lebih mudah dalam mengakses produk dan layanan BRI.
Akhmad juga mencatat bahwa keberadaan Holding UMi terbukti meningkatkan investasi emas. Hingga akhir Juni 2025, Holding UMi tercatat memiliki 3,8 juta nasabah dengan total simpanan emas mencapai 13,7 juta ton.
Untuk mendorong pelaku usaha tumbuh sehat dan berkelanjutan, Akhmad mengatakan bahwa BRI terus memperbaiki kualitas layanan di bisnis mikro agar prosesnya lebih cepat dan mampu menjawab kebutuhan nasabah.
“Salah satunya adalah dengan melakukan business process reengineering untuk bisnis mikro BRI, di mana inisiatif ini akan berfokus pada empat area utama yakni human capital, business process and model, product and policy enhancement, serta risk management and data capabilities,” jelas Akhmad.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto menambahkan bahwa BRI juga terus menjalankan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM.
Hingga akhir Juni 2025, BRI telah membina 4.625 Desa BRILian dan mengembangkan 41.217 klaster usaha melalui program KlasterkuHidupku.
“Lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM juga telah memanfaatkan platform digital LinkUMKM untuk memperluas pasar dan mempercepat proses naik kelas. Selain itu, BRI mengelola 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan lebih dari 16 ribu pelatihan,” ungkap Agus.
Tak hanya itu, Agus menambahkan bahwa keberadaan AgenBRILink turut melengkapi inisiatif BRI, khususnya dalam memperluas inklusi keuangan nasional.
Jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 22,60 persen secara yoy. Agen-agen tersebut tersebar di 67 ribu desa, menjangkau seluruh penjuru negeri.
Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp843 triliun atau tumbuh 9,85 persen yoy.
“Peran AgenBRILink tersebut kini telah bertransformasi, dari penyedia layanan transaksi menjadi lifestyle micro provider,” kata dia.
Agus menegaskan, BRI mendukung pelaksanaan berbagai program prioritas pemerintah yang menyasar perekonomian kerakyatan secara langsung.
Sepanjang periode Januari hingga Juni 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur, termasuk UMKM yang menjadi supplier dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai wilayah.
Selain itu, BRI juga berhasil menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Tahun 2025 senilai Rp2,25 triliun kepada 3,7 juta rekening penerima yang dilakukan dalam 4 tahap. Hal ini merupakan peran aktif BRI turut serta menjaga daya beli masyarakat yang menjadi fokus pemerintah.
Terkait dengan program 3 Juta Rumah, BRI telah menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada 97.878 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Indonesia dengan nilai penyaluran kredit mencapai Rp13,35 triliun atau tumbuh 19,51 persen yoy.
“Yang terbaru, BRI berkomitmen untuk mendukung program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP)”, kata Agus.
Baca juga: Perkuat fundamental bisnis melalui transformasi, BRI cetak laba Rp26,53 triliun
Baca juga: BRI: Penurunan BI-Rate positif bagi pendanaan maupun kredit
Baca juga: Perkuat struktur pendanaan, transaksi semua kanal BRI tumbuh positif
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.