Liputan6.com, Jakarta Liverpool incar Alexander Isak, Michail Antonio dorong sang striker tinggalkan Newcastle demi karier dan peluang besar di Anfield.
Liverpool tengah mempersiapkan langkah besar untuk memperkuat lini serangnya pada bursa transfer musim panas 2025. Klub berjuluk The Reds itu disebut mengincar Alexander Isak sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Darwin Nunez.
Pembicaraan awal dengan Newcastle United kabarnya sudah dilakukan, namun pihak The Magpies masih menolak melepas striker asal Swedia tersebut. Sikap ini membuat negosiasi berjalan sulit meski Liverpool terus memantau situasi dari dekat.
Walau menemui hambatan, Liverpool dikabarkan tidak akan menyerah begitu saja. Mereka menunggu momen yang tepat untuk kembali mencoba meyakinkan Newcastle agar bersedia membuka pintu negosiasi.
Bagi Liverpool, Isak dinilai memiliki kualitas yang bisa langsung memberikan dampak signifikan di lini depan. Karakter bermainnya dianggap cocok dengan gaya permainan yang diusung manajer Arne Slot musim ini.
Isak Sudah Ajukan Permintaan Transfer
Alexander Isak sendiri kemudian diklaim telah mengajukan transfer request alias permintaan untuk minta dijual kepada Newcastle. Langkah ini diambil demi membuka jalan bagi kepindahannya ke Liverpool.
Meski begitu, Newcastle masih bersikeras mempertahankan sang striker. Klub asal Tyneside itu sedang berburu pengganti yang dianggap mampu mengisi peran Isak secara maksimal.
Hingga saat ini, pencarian pemain pengganti menjadi alasan utama Newcastle belum memberikan lampu hijau. Mereka ingin memastikan komposisi lini depan tetap kompetitif sebelum melepas Isak.
Michail Antonio: Kesetiaan di Sepak Bola Sudah Hilang
Michail Antonio ikut memberikan pandangannya terkait situasi ini. Penyerang yang baru meninggalkan West Ham tersebut mengungkapkan bahwa Alexander Isak sebaiknya segera mengambil langkah demi masa depannya.
Dalam wawancara dengan The Standard, Antonio menegaskan bahwa era pemain yang bertahan lama di satu klub sudah berakhir. Menurutnya, realitas sepak bola modern membuat pemain harus memprioritaskan kariernya sendiri.
"Orang-orang akan menyukainya atau membenci apa yang akan saya katakan, tetapi saya akan tetap mengatakannya. Sebagai seorang pemain, kesetiaan dalam sepak bola benar-benar telah hilang,” klaimnya.
“Jelas, saya berada di West Ham selama 10 tahun, (kesetiaan) itu tidak bertahan lagi, dan saya merasa demikian, karena pada akhirnya, klub-klub juga tidak lagi memperlakukan pemain seperti dulu,”klaim Antonio.
(Standard)