Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengenang sosok Kwik Kian Gie, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas dan Menko Perekonomian, sebagai sosok yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar-benar berdaulat, terutama dalam bidang ekonomi.
Dikutip dari Instagram @smindrawati, di Jakarta, Selasa, Sri Mulyani menuturkan kenangannya bersama Kwik Kian Gie.
Pada saat krisis ekonomi dan perbankan 1997/1998 serta masa awal era reformasi, misalnya, Sri Mulyani banyak bertemu dengan Kwik Kian Gie di ruang debat publik. Kala itu, semua berfokus dan bertujuan mengatasi krisis ekonomi dan keuangan yang sangat dahsyat.
Keduanya juga banyak berinteraksi dalam peranan sebagai pejabat publik pada masa kabinet Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sri Mulyani dan Kwik Kian Gie kerap mendiskusikan upaya mengatasi krisis dan negosiasi program Dana Moneter Internasional (IMF) maupun penanganan krisis utang negara.
“Transisi ekonomi yang saat itu sangat sulit, kompleks dan sangat dinamis yang menimbulkan dampak sosial ekonomi politik. Pak Kwik selalu berpandangan reformasi ekonomi harus berpihak kepada rakyat, dan itu menjadi dasar kuat yang beliau perjuangkan selama ini,” ujar Sri Mulyani.
Dia berterima kasih atas kontribusi Kwik Kian Gie kepada Indonesia dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.
“Indonesia kehilangan seorang sosok yang sangat berarti, Pak Kwik Kian Gie,” ujanya lagi.
Kwik Kian Gie merupakan ekonom senior, dan mantan menteri yang lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah pada tanggal 11 Januari 1935.
Ia dikenal sebagai seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas (2001-2004).
Sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, Kwik juga mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.
Baca juga: Airlangga harap para ekonom bisa lanjutkan pemikiran Kwik Kian Gie
Baca juga: Presiden Prabowo sampaikan bela sungkawa wafatnya Kwik Kian Gie
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.