Liputan6.com, Jakarta - Perfiki Kreasindo menghadirkan sebuah film animasi pertama yang mengusung tema kemerdekaan Indonesia ke-80. Merah Putih: One For All.
Film animasi berhasil mencuri perhatian publik karena menceritakan kisah petualangan ini diisukan memiliki bujet Rp 6,7 milliar, tapi dianggap memiliki visualisasi yang dinilai tak sesuai dengan standar film animasi masa kini.
Merah Putih: One For All menceritakan tentang petualangan sekelompok anak yang terpilih menjadi “Tim Merah Putih”. Mereka diminta untuk menjaga bendera pusaka yang selalu dikibarkan setiap upacara 17 Agustus tiap tahunnya.
Sayangnya, tiga hari sebelum upacara berlangsung, bendera tersebut hilang dan membuat sekelompok anak dengan latar belakang budaya yang berbeda berusaha menyelamatkan Bendera Merah Putih yang hilang. Dengan usaha, keberanian, kerja sama, dan cinta tanah air “Tim Merah Putih” tersebut berusaha untuk mendapatkan kembali bendera yang hilang.
Berikut deretan fakta terkait film ini.
1. Jadwal Tayang dan Durasi
Dilansir dari situs resmi XXI, film animasi Merah Putih: One For All mulai tayang perdana 14 Agustus mendatang di bioskop Indonesia. Sementara durasi filmnya adalah 70 menit dengan rating Segala Umur.
2. Soal Perfiki Kreasindo
Dari informasi yang ditampilkan dalam poster film, Merah Putih: One For All dibuat Perfiki Kreasindo, juga mencantumkan logo Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail. Hanya saja, tidak banyak informasi mengenai Perfiki Kreasindo, begitu pun dengan situs aslinya.
Di jagat media sosial, terdapat sejumlah akun yang membagikan informasi mengenai Merah Putih: One For All jauh sebelum filmnya jadi bahan pemberitaan. Salah satunya adalah akun TikTok Perfiki TV, yang membagikannya sejak Juli lalu.
3. Sosok-Sosok di Balik Layar
Dalam poster Merah Putih: One for All, ditampilkan juga nama Toto Soegriwo sebagai produser, dengan Endiarto serta Bintang Takari sebagai sutradara dan penulisnya. Dalam poster sebelumnya yang pernah diunggah Perfiki TV, ditampilkan lebih detail siapa saja sosok di balik layar film ini.
Sebagai produser eksekutif, disebut nama Sonny Pudjisasono, dan Endiarto. Sementara asisten produser adalah Arry WS, dengan ide cerita dari Endiarto. Logo Perfiki TV, Perfiki.com juga disertakan dalam versi poster ini.
4. Klaim Digagas Sejak Setahun Lalu
Isu yang beredar, film ini digarap dengan sangat ngebut, hanya dalam hitungan bulan. Hal ini dibantah oleh produser eksekutif film ini, Sonny Pudjisasono.
"Yang pertama adalah film ini sudah kita gagas setahun yang lalu. Prosesnya setahun, kan gitu," Sonny Pudjisasono menyambung. Ia mengatakan bahwa selama Juli dan Agustus, adalah pelaksanaan post-production Merah Putih: One for All.
5. Klarifikasi Wakil Menteri
Lewat akun Instagram terverifikasi, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI Irene Umar mengklarifikasi isu mengucurkan bantuan finansial untuk Merah Putih One For All. Irene mengakui sempat menerima audiensi tim produksi film dan memberikan masukannya.
“Namun kami tidak memberikan bantuan finasial dan tidak memberikan fasilitas promosi," tulisnya dalam unggahan di Instagram Story.