Liputan6.com, Jakarta Gendang telinga berlubang atau robek dapat terjadi akibat infeksi kronis, trauma, atau barotrauma (cedera yang terjadi akibat perubahan tekanan udara secara mendadak).
Masalah ini bisa memicu gangguan pendengaran, telinga berdenging, hingga keluar cairan dari dalam telinga.
Guna mengatasi masalah ini, dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorok, bedah kepala dan leher RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Ashadi Budi, menjelaskan soal timpanoplasti.
Menurutnya, timpanoplasti adalah tindakan untuk menutup lubang pada gendang telinga (dengan atau tanpa rekonstruksi tulang pendengaran).
“Prosedur bedah minimal invasif ini bertujuan memperbaiki gendang telinga, mengembalikan fungsi pendengaran secara optimal, dan mencegah terjadinya infeksi,” ujar Ashadi dalam temu media di Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).
Sebelum menjalani tindakan timpanoplasti, pasien akan diarahkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis telinga hidung tenggorok bedah kepala dan leher. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan audiometri dan CT scan jika diperlukan.
Selain itu, pasien juga akan diminta untuk berpuasa dan menghentikan obat tertentu sebelum tindakan operasi.
Proses tindakan timpanoplasti melibatkan beberapa tahapan, diawali dengan penggunaan anestesi umum, dilanjutkan dengan pengambilan jaringan cangkok dari sekitar telinga. Kemudian proses penambalan lubang melalui liang telinga atau dengan sayatan kecil.
“Tindakan timpanoplasti diharapkan dapat memperbaiki pendengaran pasien secara bertahap, mengurangi infeksi telinga berulang, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.”
Terlalu sering memakai earphone ternyata punya dampak negatif bagi telinga kita loh. Gak percaya? Tonton deh Semenit Berfaedah ini.