Jakarta (ANTARA) - Presiden Peru Dina Boluarte mengatakan bahwa Peru ingin memperoleh sertifikasi halal Indonesia yang memungkinkan produk Peru semakin dapat menjangkau pasar di Asia.
"Kami menyadari perkembangan pesat industri halal Indonesia, terutama di bidang makanan, mode, farmasi, dan kosmetik. Peru tertarik untuk menjajaki peluang kerja sama di bidang ini," kata Boluarte dalam sambutannya di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan hal tersebut pada acara Forum Bisnis Indonesia-Peru "Unlocking bilateral growth: Strengthening Indonesia-Peru Partnership through CEPA".
Mengenai sertifikasi halal tersebut, pada kesempatan yang sama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan bahwa Peru ingin Indonesia menjadi pusat untuk mensertifikasi produk halal dan melakukan sosialisasi produk halal tersebut.
Menurutnya, Kadin dapat berperan banyak dalam sertifikasi halal melalui kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
"Kadin bisa banyak berperan karena kita bekerja sama dengan badan halal supaya setidaknya baik, pelatihannya baik, dan bisa bekerja sama dengan mereka," kata Anindya.
Menurut Anindya, Peru memiliki banyak produk yang mau dikirim ke Indonesia yang bisa mendapatkan sertifikasi halal.
"Paling tidak buat kita (Indonesia), kita bisa menjadi hub untuk industri halal Latin Amerika ke ASEAN," ujarnya.
Pada 2024, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar keenam bagi Peru, dengan perdagangan bilateral mencapai 699,1 juta peso, naik 23 persen dibandingkan pada 2023.
Kunjungan Presiden Peru Dina Boluarte ke Indonesia bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Peru, di mana kedua negara akan menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
Baca juga: Prabowo perkuat kerja sama RI--Peru seiring 50 tahun hubungan
Baca juga: Wamendag: IP-CEPA dorong ekspor dan akses pasar Indonesia dan Peru
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.