Jakarta (ANTARA) - Indonesia berupaya memperkuat kerja sama perdagangan, investasi, dan teknologi dengan Jepang di sektor kelautan dan perikanan dengan berpartisipasi dalam pameran Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) di Tokyo, pada 20-22 Agustus 2025.
Dalam siaran pers KBRI Tokyo, Kamis, Atase Perdagangan KBRI Tokyo Merry Astrid Indriasari mengatakan produk perikanan dan kelautan Indonesia telah memenuhi sistem ketelusuran (traceability).
Selain memenuhi sistem ketelusuran, produk-produk tersebut juga telah memenuhi standar praktik perikanan berkelanjutan yang sejalan dengan standar internasional dan tuntutan pasar Jepang yang mengutamakan kualitas dan keamanan pangan
Ia menuturkan, Indonesia memiliki hasil perikanan lebih dari 6 juta ton setiap tahunnya serta beragam produk unggulan yang memenuhi standar kualitas global, seperti tuna, udang, rumput laut, hingga produk olahan bernilai tambah.
”Diharapkan, keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini dapat memperoleh transaksi yang baik dari para pengunjung pameran yang hadir. Termasuk tentunya dapat memberi nilai tambah dan mempererat persahabatan antara Indonesia dan Jepang,” ujar Merry.
Indonesia menghadirkan 17 pelaku usaha sektor perikanan Indonesia dan produk yang ditampilkan antara lain tuna fillet (segar/beku), udang, gurita, rumput laut, ikan layur, kepiting dan bulu babi (sea urchin)
Sektor perikanan dan kelautan menjadi salah satu komoditi potensial ekspor dari Indonesia ke Jepang. Pada 2024, Kementerian Perdagangan mencatat ekspor Indonesia ke Jepang mencapai US$530,88 juta (Rp8,6 triliun), dengan didominasi ekspor produk udang serta ikan fillet beku.
Sementara itu, pada Januari-Juni 2025, ekspor produk perikanan Indonesia mencapai US$270 juta (Rp4,4 triliun), naik empat persen di periode yang sama pada 2024. Beberapa komoditi antara lain udang, ikan beku dan telur ikan, berkontribusi terhadap peningkatan ekspor di semester pertama 2025.
Baca juga: KBRI Tokyo: Kerja sama RI-Jepang bidang transportasi terus meningkat
Baca juga: KBRI Tokyo memulangkan nelayan WNI usai ditemukan di perairan Filipina
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.