Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani harap perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia dan Peru (IP CEPA) yang berhasil diteken Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, dapat semakin memperlancar perdagangan kedua negara.
"Semoga dengan ditandatanganinya kerja sama IP CEPA itu akan membuat perdagangan antara Indonesia dan Peru bisa semakin baik semakin lancar, dan kami di DPR RI tentu saja akan mendukung hal-hal yang terkait dengan perdagangan, ekonomi, pendidikan, people to people contact dan lain sebagainya," kata Puan.
Hal itu disampaikannya usai dirinya melangsungkan pertemuan bilateral dengan Presiden Boluarte di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Terkait kerja sama impor buah asal Peru yang merupakan bagian dari kerja sama IP CEPA, Puan mengatakan bahwa Presiden Boluarte menghendaki agar komoditas-komoditas pertanian Peru dapat segera masuk ke pasar Indonesia.
"Tadi beliau menyampaikan menginginkan agar produk-produk pertanian yang di Peru bisa masuk ke Indonesia," ucapnya.
Presiden Boluarte, kata dia, menyampaikan harapan agar kerja sama terkait pertanian tersebut dapat dilakukan secara maksimal, termasuk dengan kerja sama yang dijalin oleh para pengusaha komoditas pertanian antara RI dengan Peru.
"Kerja sama ini bisa dilakukan oleh pengusaha dari kedua belah pihak, pengusaha-pengusaha swasta untuk bisa didorong datang ke sana, begitu juga pengusaha dari sana untuk datang ke sini," katanya.
Dia menambahkan bahwa pertemuan bilateralnya dengan Presiden Boluarte juga menyepakati komitmen dan dukungan untuk saling menjaga perdamaian maupun kesejahteraan kedua negara.
"Yang pasti walaupun jarak antara Indonesia dan Peru itu jauh, namun tadi kami bersepakat bahwa jangan sampai jarak kemudian membuat hubungan antara Indonesia itu kemudian menjadi jauh, artinya jauh di mata tapi harus tetap dekat di hati," ujarnya.
Baca juga: Puan dukung perluasan kerja sama RI-Peru saat terima Presiden Peru
Dia menuturkan bahwa kerja sama IP CEPA yang berhasil diteken oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Boluarte hari ini melengkapi peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara RI dengan Peru di tahun ini.
"DPR ikut mendorong dengan kebijakan-kebijakannya sehingga memperkuat dan memperlancar hal-hal terkait dengan hal tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan dokumen perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) Indonesia-Peru telah rampung dibahas, disepakati, kemudian diteken oleh kedua belah pihak dalam waktu yang relatif cepat yaitu setelah dua negara berunding selama 14 bulan.
Umumnya, Presiden Prabowo menyebut perundingan untuk perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif dapat menghabiskan waktu hingga bertahun-tahun.
"Saya menyambut dengan sangat hangat penandatanganan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Peru, CEPA, Comprehensive Economy Partnership Agreement. Perjanjian ini akan memperluas akses pasar, serta meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara. Biasanya, perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun. Kita, Peru dan Indonesia berhasil dalam 14 bulan kita selesaikan perjanjian ini," kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Presiden Prabowo melanjutkan Indonesia dan Peru, berbekal CEPA yang baru diteken hari ini itu, akan meningkatkan kerja sama perdagangan di seluruh sektor.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Perdagangan, perjanjian CEPA RI-Peru berpotensi meningkatkan nilai ekspor Indonesia sebesar 46,52 miliar dolar AS.
Keuntungan itu diraih Indonesia dari penghapusan, pengurangan, dan penurunan tarif bea masuk secara bertahap sebesar 90,68 persen dari total pos tarif Peru, di antaranya 87 persen tarif akan dihapus menjadi 0 persen.
Hal lain yang menjadi manfaat bagi Indonesia adalah perluasan akses pasar produk Indonesia di Peru dan kawasan Amerika Latin, pengembangan kemajuan sektor perikanan dan pertambangan, serta produk yang diperdagangkan Indonesia-Peru bersifat komplementer.
Baca juga: Ketua DPR harap TNI semakin solid hadapi berbagai tantangan nasional
Baca juga: Wakil Ketua DPR: Ekonomi tumbuh 5,12 persen hasil stimulus pemerintah
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.