Padang (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI sedang mengupayakan percepatan pencapaian target 70.000 dokter spesialis permintaan Presiden Prabowo Subianto.
"Presiden memang meminta saya dan Mendiktisaintek Prof Brian untuk mempercepat target 70 ribu dokter spesialis dan ini sedang kita upayakan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin.
Hal tersebut disampaikan Menkes RI saat memberikan kuliah umum pada Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.
Baca juga: Kemdiktisaintek luncurkan program akselerasi pendidikan tenaga medis
Untuk mempercepat target lulusan 70 ribu dokter spesialis, kata dia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan berbagai intervensi, salah satunya di sektor hospital based.
Pada saat bersamaan, lanjutnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) juga sedang mengupayakan percepatan menghasilkan dokter spesialis.
Dari pembicaraan antara Menkes dengan Mendiktisaintek, kata dia, target serapan atau lulusan 70 ribu dokter spesialis tersebut diperkirakan rampung dalam kurun waktu 10 hingga 15 tahun ke depan. Namun kepala negara meminta tidak terlalu lama mengingat tingginya kebutuhan dokter spesialis di Tanah Air.
Baca juga: Menkes beberkan alasan perlunya reformasi paradigma pendidikan dokter
"Pak Presiden tidak mau (10-15 tahun) dan minta lebih cepat lagi," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Pihaknya memahami desakan dan permintaan target 70 ribu dokter spesialis tersebut merupakan hal yang mendasar, karena menyangkut sisi kesehatan. Oleh karena itu kedua kementerian terkait terus berupaya merealisasikan arahan Presiden Prabowo.
Kemenkes telah melakukan perencanaan kebutuhan dokter spesialis hingga tahun 2032 dengan proyeksi kekurangan sekitar 70 ribu dokter spesialis. Akselerasi untuk kebutuhan dokter spesialis mutlak dilakukan karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.
Baca juga: Kemenkes keluarkan hampir Rp300 miliar beasiswa kedokteran gigi
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.