Beberapa jenis kain, terutama serat sintetis, cenderung memerangkap panas dan kelembapan, menciptakan lingkungan yang ideal untuk iritasi kulit. Bahan kimia yang digunakan dalam produksi dan pewarnaan kain juga dapat memicu reaksi alergi atau iritasi.
- Serat Sintetis: Kain seperti poliester dan nilon seringkali tidak menyerap keringat dengan baik, sehingga menciptakan lingkungan lembap yang dapat menyebabkan ruam dan gatal.
- Bahan Kimia dan Pewarna: Kain sintetis sering mengandung lebih banyak pewarna dan bahan kimia yang dapat memicu iritasi kulit.
Kain tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit karena beberapa faktor utama yang berkaitan dengan sifat fisik kain dan bahan kimia yang digunakan dalam proses produksinya. Berikut penjelasan detailnya:
1. Tekstur dan Struktur Serat Kain
Kain dengan serat kasar, tebal, atau bertekstur tidak halus (misalnya wol kasar, rajutan kasar, atau kain sintetis yang kaku) bisa mengiritasi lapisan terluar kulit (stratum corneum) akibat gesekan berulang saat kain bergesekan dengan kulit. Gesekan ini dapat merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan kemerahan, rasa gatal, dan peradangan ringan. Oleh karena itu, serat halus seperti katun, sutra, atau lyocell lebih disarankan untuk kulit sensitif.
2. Retensi Panas dan Kelembapan
Serat sintetis seperti polyester, nylon, atau acrylic cenderung menahan panas dan kelembapan di bawah pakaian, menciptakan lingkungan lembap dan hangat yang ideal untuk berkembangnya bakteri dan jamur. Kondisi ini dapat memperparah iritasi dan menyebabkan ruam panas atau miliaria. Kelembapan berlebih juga melemahkan fungsi pelindung kulit sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi.
3. Bahan Kimia dalam Proses Produksi Kain
Bahan kimia yang digunakan selama pembuatan kain seperti pewarna sintetis, resin formaldehida (anti-kerut), pengawet, dan bahan finishing lainnya dapat tertinggal dalam kain. Pada beberapa orang, paparan langsung terhadap bahan kimia ini dapat memicu reaksi alergi kontak atau iritasi kulit, yang ditandai dengan kemerahan, gatal, dan ruam.
4. Sensitivitas Kulit Individu
Orang dengan kondisi kulit sensitif atau penyakit kulit seperti dermatitis atopik (eksim) lebih rentan terhadap iritasi akibat kain tertentu. Kulit mereka cenderung memiliki penghalang pelindung yang lebih lemah, sehingga mudah bereaksi terhadap faktor fisik maupun kimia dari kain.