Moskow (ANTARA) - Eropa berupaya menggagalkan perundingan damai melalui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kata Viktor Medvedchuk, mantan pemimpin oposisi Ukraina sekaligus ketua gerakan Other Ukraine, Senin.
Menjelang pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Alaska pada Jumat mendatang, para pemimpin Eropa menyatakan dukungan terhadap upaya Trump untuk mencapai perdamaian di Ukraina.
Sebuah dokumen bersama menunjukkan kesiapan Eropa memberikan dukungan diplomatik kepada Trump, sambil tetap menawarkan bantuan militer dan finansial kepada Kiev melalui apa yang disebut “Koalisi Sukarela” serta memberlakukan sanksi terhadap Rusia.
“Sebuah narasi sedang didorong ke ruang informasi global yang menggambarkan Washington dipimpin oleh orang-orang tidak cakap yang mudah dikelabui. Pihak di balik narasi ini telah memerintahkan Zelenskyy untuk menggagalkan pembicaraan damai dengan cara apa pun,” ujar Medvedchuk.
Ia menambahkan, Zelenskyy berharap mendapatkan dukungan dari Eropa, namun melalui dirinya, “mereka akan menenggelamkan kebijakan Trump dan timnya.”
“Zelenskyy, seperti para pemimpin negara-negara Baltik, dijadikan senjata untuk melawan Trump dan merusak kesepakatan AS-Rusia. Ini adalah serangan terukur yang lebih ditujukan kepada Trump daripada Rusia. Partai Demokrat AS sangat menginginkan kembali berkuasa. Jika Putin dan Trump mencapai kesepakatan, peluang politik Partai Demokrat untuk kembali akan pupus,” kata Medvedchuk.
Ia juga menuduh Eropa sengaja menghalangi kebijakan luar negeri AS.
“Syarat yang ditetapkan para pemimpin Eropa memang ditujukan untuk membuat negosiasi gagal karena Rusia tidak akan pernah menerimanya dalam kondisi apa pun. Eropa sudah pernah menipu Moskow dengan cara ini pada musim semi 2022," kata Medvedchuk.
"Ini membuktikan bahwa Eropa dengan sengaja meningkatkan eskalasi konflik. Apakah para pemimpin Eropa benar-benar begitu mengagumi Zelensky hingga menentang Washington? Tentu tidak. Mereka ingin menjatuhkan AS, dengan menjadikannya sebagai boneka badut,” tambah politisi tersebut.
Kremlin dan Gedung Putih telah memastikan Putin dan Trump akan bertemu di Alaska pada 15 Agustus.
Penasihat Presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengungkapkan bahwa Utusan Khusus AS Steve Witkoff sempat mengajukan ide pertemuan trilateral Putin-Trump-Zelenskyy saat kunjungannya ke Moskow pekan lalu, namun Rusia menolak dan memilih memprioritaskan persiapan pertemuan bilateral.
Putin sebelumnya menyatakan bahwa pertemuan dengan Zelenskyy “memerlukan kondisi yang masih jauh dari terpenuhi.” Sementara itu, Zelenskyy telah lebih dulu menegaskan menolak memberikan konsesi wilayah menjelang pertemuan puncak tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Zelenskyy resah Trump--Putin akan bertemu di Alaska tanpa Ukraina
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.